Sabtu, 16 Oktober 2021 10:17

Dua Warga Sulsel Raih Penghargaan Kalpataru 2021

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dua Warga Sulsel Raih Penghargaan Kalpataru 2021

Ali Topan asal Kabupaten Pinrang dan Darmawan Denassa asal Kabupaten Gowa meraih penghargaan Kalpataru 2021.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ali Topan asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat penghargaan khusus Kalpataru 2021 sebagai Pemuda Inspiratif Advokasi Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Selain Ali Topan, warga Sulsel yang juga menjadi salah satu dari 10 penerima penghargaan Kalpataru adalah Darmawan Denassa asal Kabupaten Gowa.

Ia merintis berdirinya Rumah Hijau Denassa (RHD) sebagai sebuah wadah pembelajaran yang memadukan kearifan lokal dan budaya Sulsel dengan pelestarian dan penyelamatan keanekaragaman hayati.

Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel dan Calon Kepala Daerah Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Upaya ini telah berhasil menjadi model penyelamatan keanekaragaman hayati dan pengembangan ekowisata dan edukasi yang mendukung dan bersinergi dengan program-program pemerintah.

Kalpataru merupakan penghargaan yang diberikan kepada mereka, baik individu maupun kelompok, yang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi, serta mengelola lingkungan hidup dan kehutanan.

"Alhamdulillah saya dapat penghargaan khusus untuk advokasi lingkungan," kata Ali Topan usai menerima penghargaan, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Penghargaan ini merupakan kali pertama diraih oleh pegiat lingkungan asal Pinrang tersebut. Gerakan yang dilakukan Ali Topan adalah menghadirkan bank sampah sebagai jawaban atas permasalahan kompleks seputar sampah. Sampah dapat dijadikan sumber penghasilan dan tidak dipandang sebagai permasalahan.

"Saya ajak teman-teman ketika ada kegiatan lingkungan yang tidak jalan, saya advokasi teman-teman untuk menjalankan. Saya membentuk bank sampah, jadi tugas saya mengajak teman-teman sambil jalan bersama," sebutnya Sekretaris Taruna Siaga Bencana Pinrang ini.

Ia menyebutkan, keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang. Kedua kakinya lumpuh. Dia mengalami kecelakaan kerja pada 2015. Dia terjepit besi di ketinggian 15 meter.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Kemarin menjadi momok, tetapi saya kemudian tidak ingin kekurangan ini menjadi penghalang. Kekurangan itu cuma fisiknya, tetapi gerakan (advokasi) tidak," ucapnya.

Di lingkunganya, rekrutan Tagana 2009 ini ingin menjadi contoh perjuangan bagi lingkungan. Adapun penghargaannya ini dia sebut tidak lepas dari peranan orang-orang di sekitarnya. "Saya berterima kasih juga ke teman-teman, saya tidak seperti ini kalau bukan teman-teman yang bantu saya berjuang untuk lingkungan," ucapnya.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Pemprov Sulsel, Herman, mengaku bangga dan bersyukur atas raihan anggota Tagana Pinrang ini. Terlebih sebagai penyandang disabilitas tidak mengurangi semangat Ali Topan untuk berjuang demi lingkungan.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

"Beliau memang disabilitas, lumpuh kaki, tetapi tidak lumpuh pikiran dan semangatnya luar biasa dan itu bisa menginspirasi pemuda lain. Mereka tidak berhenti berkarya dan beliau itu aktif di ketaganaan sebagai relawan membantu teman-temannya baik di daerah bencana maupun kegiatan lainnya," ujarnya.

"Ali Topan bisa berbuat untuk dirinya dan menjadi kebanggaan bagi dirinya dan kebanggaan daerahnya Sulsel, khususnya bagi Kabupaten Pinrang," tambahnya.

Raihan inipun menjadi kado spesial pada hari ulang tahun ke-352 tahun Sulsel.

Penulis : Syukur
#Pemprov Sulsel #Kalpataru 2021