Minggu, 10 Oktober 2021 23:59

Respons Pasca Banjir Luwu, Dompet Dhuafa Terus Lakukan Penyaluran Bantuan Logistik, Air, Listrik, hingga Dapur Umum

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Respons Pasca Banjir Luwu, Dompet Dhuafa Terus Lakukan Penyaluran Bantuan Logistik, Air, Listrik, hingga Dapur Umum

Tim Dompet Dhuafa membuka dapur umum dan pos hangat dengan menyediakan ratusan porsi untuk Desa Sangtandung dan Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu.

RAKYATKU.COM - Pasca banjir dan tanah longsor yang menimpa Luwu pada Minggu (3/10/2021), Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melalui Dompet Dhuafa Sulsel mengirimkan tujuh relawan untuk melakukan respon bencana banjir Luwu membantu evakuasi korban bencana serta menyalurkan bantuan darurat.

Hingga Minggu (10/10/2021), Dompet Dhuafa terus mengupayakan bantuan untuk penyintas banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Rahmat Hidayat HM, pimpinan cabang DD Sulsel memaparkan “Upaya untuk membantu penanganan korban bencana terus kami lakukan. Mulai dari dari penyediaan logistik sampai pembuatan dapur umum. Kami mohon dukungan dari masyarakat lain juga untuk membantu saudara-saudara kita yang saat ini tertimpa musibah.”

Baca Juga : Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Bedah Buku untuk Tingkatkan Literasi Sejarah di Kalangan Pemuda

Tim Dompet Dhuafa membuka Dapur Umum dan Pos Hangat dengan menyediakan ratusan porsi untuk Desa Sangtandung dan Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu. Kemudian bersama tim relawan gabungan, bekerjasama menyalurkan logistik dan pemasangan tandon air serta pemasangan penerangan listrik menggunakan genset.

“Sejak awal kita telah melakukan asesmen kepada pihak pemerintah dan menyalurkan bantuan logistik, terpal, tikar, pendirian pos hangat, pembuatan dapur umum hingga pemasangan genset dan instalasi penerangan lampu di pengungsian Desa Sangtandung,” jelas Syarif selaku koordinator respon bencana Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan.

Berdasarkan asesmen tim di lapangan, total penyintas yang mengungsi ada 23 KK / 94 jiwa. “Alasan mengungsi karena masyarakat masih cemas dan khawatir,” sambung Syarif.

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Luncurkan Program Kampung Sehati untuk 200 Keluarga Terdampak Banjir di Luwu

Selain itu tim respon Dompet Dhuafa selanjutnya akan melakukan asesmen jembatan rusak yang menjadi penghubung Dusun Buntu Awo dan Dusun Kole, Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara. Jembatan ini juga digunakan masyarakat untuk menyebrang termasuk anak-anak sekolah. Adapun rincian jembatan yang rusak ialah jembatan dengan panjang 51 meter dan lebar 2 meter.

Sebelumnya Desa Sangtandung merupakan desa terakhir yang terisolasi akibat material lumpur yang menghalangi jalur transportasi. Laporan Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kabupaten Luwu, Rahman Mandaria per Selasa (5/10/2021) pukul 21.00 WIB, keenam desa di Walenrang Barat sudah bisa dilalui dengan kendaraan roda dua. Namun tersisa Desa Sangtandung yang masih terisolir.

“Masih terdapat 1 Dusun terisolir di Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara,” keterangan Rahman sebagaimana dalam rilis resmi BPBD Sulawesi Selatan.

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Bersama Dinkes Kabupaten Pangkep Resmi Luncurkan Program "Bidan Untuk Negeri"

Selain sulit dilalui, Rahman juga menambahkan bahwa kondisi akses jalur berada pada kawasan yang rawan dan dikhawatirkan dapat terjadi longsor susulan.
Berdasarkan pendataan lanjutan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu bersama tim gabungan, banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu telah berdampak di 12 desa dan satu kelurahan yang berada di lima kecamatan.

Rincian 12 desa dan satu kelurahan yang terdampak meliputi, Kelurahan Bulo di Kecamatan Walenrang, Desa Ilan Batu di Kecamatan Walenrang Barat, Desa Sangtandung dan Desa Bolong di Kecamatan Walenrang Utara, Desa Kendekan, Desa Rante Damai, Desa Taba dan Desa Seba-Seba di Kecamatan Walenrang Timur. Kemudian Desa Seriti, Desa Pelalan, Desa Pompengan dan Desa Pompengan Timur di Kecamatan Lamasi Timur.

Banjir bandang dan tanah longsor tersebut juga telah menyebabkan 4 warga meninggal dunia, 169 jiwa mengungsi, 771 KK/3.084 jiwa terdampak, 165 KK terisolir dan 20 orang sempat dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan intensif.

Baca Juga : Chiki Fawzi dan Daeng Uki Apresiasi Dompet Dhuafa Sulsel dalam Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba

Di samping itu, ada 771 unit rumah yang terdampak banjir, 5 unit rumah bahkan mengalami rusak berat, 2 unit rumah terancam longsor, 15 hewan ternak hanyut, 1.432 hektar lahan pertanian dan perkebunan terdampak serta 14 titik tanggul dengan total sepanjang 150 meter jebol.

Adapun bagi warga yang ingin membantu kebutuhan korban bencana banjir dan tanah longsor di Luwu dapat menyalurkan donasi terbaikmu ke Muamalat 801.004.8528
Mandiri 152.0022.9992.92. BSI 159.387.1450 an Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Tambahkan kode donasi Rp. 88 diakhir transaksi sebagai kode donasi. Dan jangan lupa konfirmasi donasi ke Call Center DD Sulsel 0853 7321 1111.

#Dompet Dhuafa Sulsel #Banjir-Longsor Luwu