Kamis, 07 Oktober 2021 11:18

Tekan Angka Kematian akibat Kanker Payudara, Charm dan YKPI Dukung Aksi Pink Ribbon

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tekan Angka Kematian akibat Kanker Payudara, Charm dan YKPI Dukung Aksi Pink Ribbon

Cara melakukan SADARI dijelaskan di bagian belakang kemasan dengan ilustrasi untuk mendorong konsumen dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan mudah di rumah meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.

RAKYATKU.COM -- Kanker payudara masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia. Terutama perempuan Indonesia.

Menurut data The Global Cancer Observatory tahun 2020, kanker payudara di Indonesia merupakan kanker paling banyak ditemukan pada perempuan. Proporsinya 30,8 persen dari total kasus kanker lainnya, yakni terdapat 65.858 kasus baru.

Sementara itu, kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua penyebab kematian akibat kanker dengan persentase sebesar 9,6 persen.

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

Salah satu penyebab tingginya angka kasus kejadian dan kematian akibat kanker payudara adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat akan deteksi dini dan pemeriksaan kanker payudara secara klinis.

Menurut riset Kemenkes di tahun 2016, tingkat penetrasi SADARI adalah 46,3 persen dan SADANIS 4,4 persen.

PT Uni-Charm Indonesia Tbk melalui Charm sebagai merk pembalut nomor 1 pilihan perempuan Indonesia juga turut andil dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia melihat kondisi tersebut menjadi isu yang penting untuk dibahas.

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

Oleh karena itu, dalam rangka sosialisasi pentingnya deteksi dini kanker payudara seperti yang direkomendasikan oleh pemerintah Indonesia melalui SADARI dan SADANIS dengan pemeriksaan di Puskesmas dan Rumah Sakit, PT Uni-Charm Indonesia Tbk mendukung Aksi Pink Ribbon bekerja sama dengan YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia).

Sejalan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia yang ditetapkan pada bulan Oktober setiap tahunnya, CHARM sebagai brand dalam kategori pembalut wanita yang telah mendapat dukungan menjadi nomor 1 di Indonesia, meluncurkan Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition dan menyumbangkan sebagian dari penjualan produk ini untuk mendukung YKPI.

Melalui virtual conference peluncuran Charm Extra Maxi Pink Ribbon, yang mengusung tema “Mendukung Kegiatan Pink Ribbon Pertama Kalinya dalam Industri Pembalut Wanita, untuk Meminimalkan Angka Kematian Akibat Kanker Payudara” pada Rabu (6/10/2021).

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii mengatakan, “Bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan sekitar, tingkat jumlah kasus baru (sebesar 16,6 persen) dan tingkat kematian (sebesar 9,6 persen) di Indonesia akibat kanker payudara cenderung tinggi. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi tanggung jawab kami dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia dan untuk meminimalkan angka kematian akibat kanker payudara, selama bulan Oktober, PT Uni-Charm Indonesia Tbk akan terus mendukung aktivitas Pink."

Dengan total pengguna Charm Extra Maxi kurang lebih sebesar 28 juta di seluruh Indonesia, diharapkan pesan yang terdapat pada Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition melalui desain tentang pentingnya meningkatkan kesadaran akan deteksi dini kanker payudara melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri) ini dapat tersampaikan dengan baik.

Cara melakukan SADARI dijelaskan di bagian belakang kemasan dengan ilustrasi untuk mendorong konsumen dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan mudah di rumah meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

Produk dengan desain Pink Ribbon Special Edition ini akan tersedia mulai bulan Oktober 2021 di beberapa toko.

Linda Agum Gumelar, ketua dan pendiri YKPI yang turut hadir dalam acara peluncuran Charm Extra Maxi Pink Ribbon ini sangat mengapresiasi kerja sama yang diambil oleh PT Uni-Charm Indonesia Tbk.

“Dukungan donasi kepada YKPI dari sebagian penjualan Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Pink Ribbon Special Edition ini akan dimanfaatkan oleh YKPI untuk mendukung program-program YKPI khususnya sosialisasi skrining dan deteksi dini kanker payudara sekaligus mengkampanyekan SADARI dengan tujuan menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut sesuai dengan visi YKPI yaitu Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut,” katanya.

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

Selain itu Dr Walta Gautama, SpB (K) Onk, sebagai ahli bedah Onkologi dan ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) yang juga menjadi narasumber dalam acara peluncuran Charm Extra Maxi Pink Ribbon juga turut mengapresiasi kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa masih sekitar 70 persen pasien kanker payudara datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut.

Padahal, jika kanker payudara terdeteksi lebih awal, akan ada lebih banyak pilihan perawatan dan kesempatan untuk bertahan hidup juga akan lebih besar. Bisa mencapai 95 persen apabila terdeteksi pada stadium pertama.

Dengan begitu, secara tidak langsung juga akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan meminimalkan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia.

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

“Oleh karena itu melakukan SADARI penting dilakukan oleh setiap perempuan Indonesia agar bisa mengetahui sejak dini apabila terjadi perubahan pada payudaranya. SADARI ini sendiri bisa dilakukan secara teratur setiap bulannya. Dilakukan pada hari ke 7-10 setelah hari pertama menstruasi, atau tanggal tertentu untuk yang sudah menopause,” katanya.

Pada saat yang sama, hadir pula dr Khairatu Nissa Rangkuti, seorang penyintas kanker payudara, yang berbagi pengalamannya sebagai penyintas dan menceritakan pentingnya deteksi dini.

Ia menjelaskan bahwa informasi tentang SADARI seperti yang terdapat dalam kemasan Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition ini tentunya perlu diketahui dan dipraktikkan oleh setiap perempuan di Indonesia.

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

Dr Khairatu Nissa Rangkuti mengatakan, “Sebagai seorang penyintas, saya senang dan mengapresiasi apabila semakin banyak pihak mau mengedukasi perempuan Indonesia tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara. Termasuk langkah dari PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang bekerja sama dengan YKPI melalui Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition ini. Dengan gerakan SADARI yang sederhana, kita bisa mengetahui apabila terjadi perubahan pada payudara, dan segera melakukan konsultasi ke dokter serta mendapatkan perawatan yang tepat. Sehingga secara tidak langsung deteksi dini termasuk gerakan SADARI atau periksa payudara sendiri ini dapat membantu meminimalkan angka kematian akibat kanker payudara dan mengurangi jumlah pasien kanker payudara.”

Adapun upaya lain yang dilakukan Charm yang bekerja sama dengan YKPI untuk mendukung penetrasi deteksi dini kanker payudara kepada setiap perempuan di Indonesia adalah dengan membuat video dan artikel edukasi yang akan di posting dalam website Charm Girls Talk.

Selain itu Charm juga akan membuat dan mempublikasikan dua digital movie tentang "Cara SADARI" dan "Pesan dari penyintas kanker payudara", di Media Digital untuk menyampaikan secara luas tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan kanker payudara yang tepat.

Baca Juga : Dimensi FK UNHAS 86 Gelar Literasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara, Serviks dan Gangguan Pendengaran

"Dukungan untuk Aksi Pink Ribbon ini selaras dengan 17 Goal yang ditetapkan dalam SDGs di antaranya dua goal yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dan beberapa elemen dalam Ethical Living For SDGs sebagai corporate slogan yaitu elemen Pendidikan, Aktivitas Perusahaan Mendukung Sosial, dan Hubungan Sesama Manusia, yang dilakukan untuk terus berkontribusi dalam memecahkan masalah sosial melalui produk, layanan dan pengembangan kegiatan bisnis perusahaan,” tutup Yuji Ishii.

Penulis : Lisa Emilda
#kanker payudara