Sabtu, 02 Oktober 2021 23:02

Dompet Dhuafa Bersama Yayasan Kalla dan IMZ Lakukan Pelatihan PFA di Majene dan Mamuju

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dompet Dhuafa Bersama Yayasan Kalla dan IMZ Lakukan Pelatihan PFA di Majene dan Mamuju

PFA merupakan dukungan praktis layaknya kotak obat darurat yang bisa digunakan non profesional untuk membantu menenangkan emosional sementara dalam penanganan korban pasca bencana.

RAKYATKU.COM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyebutkan, hampir seluruh wilayah di Indonesia masuk ke dalam wilayah risiko tinggi multi bencana, baik gempa bumi, tsunami atau bencana alam lain.

Ketika bencana melanda, bukan hanya bangunan yang roboh, namun menghentikan berbagai kegiatan. Dampak bencana yang tidak kalah penting dan seringkali luput dari perhatian adalah gangguan kejiwaan (psikologis) atau biasa disebut trauma.

Di lain sisi yang masih menjadi fokus utama ketika terjadi bencana adalah penyembuhan luka fisik dan menekankan pentingnya kehadiran bantuan medis saat bencana terjadi.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Bedah Buku untuk Tingkatkan Literasi Sejarah di Kalangan Pemuda

Belum banyak psikologi untuk membantu penyembuhan luka emosional, terutama pada anak-anak. Sebagaimana yang diketahui dampak psikologis anak pasca bencana tidak dapat diprediksi waktu, durasi, serta intensitasnya.

Sebab itu Dompet Dhuafa bersama IMZ dan Yayasan Hadji Kalla mengadakan pelatihan Psychological First Aid (PFA) kepada sejumlah masyarakat pemerhati kesehatan mental di Sulawesi Barat. Kegiatan ini berlangsung pada 2-3 Oktober 2021.

Kegiatan pelatihan ini diikuti 80 peserta yang terdiri atas masyarakat umum dengan berbagai macam latar belakang. Ada guru, pegawai, mahasiswa, dan lain-lain di wilayah Sulawesi Barat, dibuka Abdul Hakim sebagai Manager Bidang Kemanusiaan dan Lingkungan Yayasan Hadji Kalla; Rahmat Ahmad, SSos Kasubag Kepegawaian BPBD; IMZ Consulting diwakili oleh Riki Wirahmawan, SSi, MPd; dan menghadirkan pembicara Maya Sita Darlina, SPsi, MSi ahli Psikolog Inspirasi Melintas Zaman (IMZ).

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Luncurkan Program Kampung Sehati untuk 200 Keluarga Terdampak Banjir di Luwu

Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan ilmu dan pengetahuan tentang Psychological First Aid (PFA), pertolongan pertama pada masalah psikologis, dan bagaimana cara memperkuat imun pasca terjadinya bencana alam.

Pimpinan cabang Dompet Dhuafa Sulsel Rahmat Hidayat menuturkan bahwa “Program PFA adalah salah satu program yang penting untuk dilaksanakan pasca bencana alam. Oleh karena itu kita butuh lebih banyak orang yang terlibat dalam intervensi ini”.

Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Bersama Dinkes Kabupaten Pangkep Resmi Luncurkan Program "Bidan Untuk Negeri"

Untuk diketahui, PFA merupakan dukungan praktis layaknya kotak obat darurat yang bisa digunakan non profesional untuk membantu menenangkan emosional sementara dalam penanganan korban pasca bencana sebelum menuju ke tahap lanjutan yang harus ditangani oleh tenaga profesional yaitu psikolog dan psikiatri.

Dalam tahap pelatihan pertolongan pertama pada psikologi ini, para peserta diberi bekal landasan PFA yang meliputi pengamatan situasi keamanan, gejala serta bantuan yang dibutuhkan korban serta melakukan pendekatan sebagai pendengar aktif untuk membantu korban menenangkan diri dan kemudian nantinya akan menghubungkan korban ke tenaga profesional sesuai kebutuhannya.

Riki Wirahmawan selaku PIC Teknis Assesment IMZ Consulting Mengungkapkan tujuan dari Training PFA ini yaitu untuk memahami cara mengidentifikasi berbagai macam gangguan psikologis yang dialami individu ketika bencana, memahami konsep kerangka kerja dan langkah PFA serta meningkatkan kemampuan teknik pendampingan psikososial di masa respon hingga recovery bencana

Baca Juga : Chiki Fawzi dan Daeng Uki Apresiasi Dompet Dhuafa Sulsel dalam Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba

“Semoga setiap peserta yang hadir mendapatkan berbagai macam insight dari proses pelatihan ini baik materi hingga relasi, sadar akan begitu dibutuhkan dirinya di tengah masyarakat dalam menyikapi kondisi alam yang tidak terprediksi, mampu memahami dengan baik dan terampil secara sistematis dan profesional dalam menangani efek psikososial penyintas sehingga siap untuk diterjunkan ke lapangan,” tuturnya.

#Dompet Dhuafa Sulsel