Selasa, 21 September 2021 23:23

Aman Bertransaksi Digital, Hindari Wi-Fi Publik

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aman Bertransaksi Digital, Hindari Wi-Fi Publik

“Adakah tips dan trik yang harus kita lakukan ketika kita sudah terlanjur menggunakan Wi-Fi publik untuk transaksi daring dan apakah ada aplikasi atau software yang bisa melindungi data-data kita ketika terpaksa harus menggunakan Wifi publik?”

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual, Selasa (21/9/2021) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan webinar dengan tema “Mau Transaksi? Awas Bahaya Wi-Fi Publik” ini diikuti oleh 622 peserta.

Program kali ini dimoderatori oleh Jihan dengan menghadirkan empat narasumber, yaitu Entrepreneur, Wire Bagye; pemengaruh, Rana Rayendra; Direktur Celebes Development Center Sulawesi, Afrianto; dan dosen sekaligus Entrepreneur Lady Diana Khartiono. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Wire Bagye sebagai pembuka sesi materi tampil membawakan tema “Tips & Trik Bertransaksi secara Digital dengan Mudah dan Aman”.

Wire menyebutkan beberapa media transaksi digital, di antaranya uang elektronik, dompet digital, dan akun virtual. Selanjutnya, dia menjelaskan tentang kemudahan transaksi digital dibanding konvensional berikut tips keamanannya. “Jaga data perbankan, perbarui kata sandi, situs URL yang benar, periksa log transaksi, jaga OTP, log out dari laman, dan gunakan keamanan perangkat,” jelasnya.

Berikutnya, Rana Rayendra menyampaikan materi berjudul “Bahaya Wi-Fi Publik dalam Transaksi Digital”. Rana membagikan risiko transaksi Wi-Fi publik seperti snooper yang bisa tahu semua kegiatan kita, pencurian data pribadi, ke laman palsu, masuk dalam jaringan internet Wi-Fi palsu, dan rentan dengan virus (biasanya malware).

Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar

“Tips aman bertransaksi: gunakan layanan seluler pribadi, gunakan antivirus, hindari transaksi digital saat menggunakan Wi-Fi publik, dan selalu jaga rahasia PIN OTP,” pesan Rana.

Sebagai pemateri ketiga, Afrianto membawakan tema “Digital Culture”. Afrianto menyebut, digitalisasi mempengaruhi segala sendi kehidupan, termasuk soal ekonomi. Hal ini mendisrupsi fungsi-fungsi di sektor keuangan. Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan tentang teknologi finansial (tekfin), seperti P2P lending atau pinjaman daring.

Adapun pemateri terakhir, Lady Diana Khartiono, menyampaikan tema “Digital Safety: Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia menuturkan, pembayaran nontunai memberikan banyak manfaat seperti layanan lebih cepat, proses transaksi lebih mudah, banyak promo, dan meminimalkan kejahatan pencurian. Namun, faktor keamanan harus dijaga baik-baik oleh pengguna.

Baca Juga : Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

“Tips agar terhindar dari kejahatan siber: hindari penggunaan Wi-Fi publik, perhatikan laman, pantau notifikasi, rajin bersihkan history, hindari unduh aplikasi sembarangan, jangan sembarang bagikan data pribadi,” pungkasnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada narasumber, peserta juga berkesempatan memenangkan hadiah dari panitia berupa uang elektronik senilai Rp1.000.000 untuk 10 penanya terpilih.

Salah seorang peserta webinar, Syefa, bertanya kepada Rana Rayendra. “Adakah tips dan trik yang harus kita lakukan ketika kita sudah terlanjur menggunakan Wi-Fi publik untuk transaksi daring dan apakah ada aplikasi atau software yang bisa melindungi data-data kita ketika terpaksa harus menggunakan Wifi publik?” tanya Syefa.

Baca Juga : Dampingi Anak Berinternet, Ajarkan Kewaspadaan di Dunia Maya

Rana Rayendra menyarankan agar pengguna sebisa mungkin memakai data pribadi. Jika mendesak, lebih baik tethering dengan teman dekat, daripada menggunakan Wi-Fi publik. “Jika sudah terlanjur, cepat kunci akses dan langsung ganti kata sandi, m-banking, toko daring, dan sebagainya. Jangan lupa untuk membuat kata sandi yang rumit,” imbuhnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

#Literasi Digital Sulawesi