Kamis, 16 September 2021 23:16

Gegabah Pakai Aplikasi Ubah Wajah, Siap-Siap Kena Jerat Hukum

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gegabah Pakai Aplikasi Ubah Wajah, Siap-Siap Kena Jerat Hukum

Pada Kegiatan kali ini diikuti 718 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kembali menyapa warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/9/2021).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Hati-hati Menggunakan Aplikasi Ubah Wajah”.

Program kali ini dipandu oleh Azizah sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber, yang terdiri dari Digital Enthusiast, Inne Ria; praktisi digital forensik, Wing Wahyu Winarno; anggota Center for Digital Society (CfDS) UGM, Diah Angendari; serta pemengaruh (influencer), Bang Is (Iskandar Andi).

Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital

Pada Kegiatan kali ini diikuti 718 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Inne Ria sebagai pemateri pertama hadir membawakan tema “AI: 'Otak' Buatan Manusia”.

Inne menerangkan, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dibuat untuk meniru kecerdasan manusia. Kaitan dengan komputer dan internet, proses peniruan terjadi misalnya dari foto atau video yang diunggah oleh pengguna. “Semakin banyak video atau foto yang diunggah, makin banyak dataset yang dapat digunakan di internet,” jelas dia.

Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar

Berikutnya, Diah Angendari menyampaikan materi “Etis Bermedia Digital”. Dia mengatakan, meskipun kegiatan kita di media digital termediasi, tetapi sesungguhnya kita tetap berkomunikasi dengan orang lain. “Anonimitas bukan berarti bertindak sesuka hati, tetap ada koridor dan etikanya. Jangan melakukan hal-hal yang bisa merugikan pengguna lain. Pikirkan dulu sebelum menyebar pesan, apakah berpotensi mengganggu atau membahayakan orang lain?” pesan dia.

Sebagai pemateri ketiga, Iskandar Adi mengusung tema “Memahami Batasan dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital”. Menurut dia, berkomentar di media sosial ada etikanya, yaitu membaca atau menonton konten secara keseluruhan, berkomentar sesuai konten atau berita, dan tidak memberikan komentar yang menyinggung. “Kita bebas berekspresi, namun jangan menyinggung orang lain. Selain tidak etis, juga berisiko dibawa ke ranah hukum,” ujarnya.

Pemateri terakhir, Wing Wahyu Winarno, menyampaikan tema “Jangan Gegabah Mengubah Wajah”. Ia menuturkan, saat ini banyak aplikasi untuk mengubah foto atau video wajah seseorang. “Aplikasi ini seperti pisau bermata dua. Kalau mengubah foto sendiri dan ditujukan untuk hal-hal baik seperti menghibur teman, tidak masalah. Tetapi, kalau mengubah foto orang lain lalu diunggah di media sosial, bisa jadi merugikan orang lain dan bisa dituntut,” cetusnya.

Baca Juga : Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memenangkan hadiah dari panitia berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

“Jika ada jejak digital kita yang bisa membahayakan keamanan, dapatkah dibersihkan?” tanya Haryan Eka Putra, salah seorang peserta. Diah Angendari mengatakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan di dunia maya akan tercatat. “Kalau terlanjur tersebar, mungkin bisa dihapus, tetapi mulai dari sekarang, kita coba menutupnya dengan konten-konten yang baik. Ingat prinsip: lebih baik mencegah daripada mengobati,” pesannya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Baca Juga : Dampingi Anak Berinternet, Ajarkan Kewaspadaan di Dunia Maya

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

#Literasi Digital Sulawesi