Senin, 30 Agustus 2021 17:04

Kisah Korban Penculikan Asal Makassar; Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado dalam Kondisi Telanjang

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Arman
Arman

Sepuluh hari perjalanan dari Makassar hingga perbatasan Gorontalo-Manado, Arman kukuh tidak mengakui perbuatan yang dituduhkan penculiknya.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Arman (34) menjadi korban penculikan dan kekerasan selama 10 hari dengan mata tertutup kemudian dibuang di perbatasan Gorontalo-Manado.

Arman menceritakan, selama perjalanan menuju Gorontalo dia beberapa kali ditanya tentang dua unit mobil curian yang dituduhkan kepadanya.

Karena merasa tidak pernah melakukan itu, Arman terus mengelak atas tuduhan dari pelaku. Setiap mengelak, dirinya mendapat penganiayaan.

Baca Juga : Diduga Pelaku Tindak Pidana Penculikan, Pria Asal Kolaka Diamankan Polisi di Wajo

"Saya bertanya unit apa Pak? Kapan saya ambil mobil ta dan gelapkan mobil ta. Dia hajar. Pukul saya sambil dia bilang tidak usah mako akting dimana kau simpan itu mobil," kata Arman kepada Rakyatku.com saat ditemui di rumahnya, Senin (30/8/2021).

Di sepanjang perjalanan menuju Gorontalo, Arman mengaku dua kali singgah di suatu tempat. Dia kurang tahu tempat itu apakah hotel atau penginapan.

"Saya dikasih singgah di penginapan. Dia ikat tangan saya di kursi dan kaki serta mata terlakban dan dikasih ja juga makan tapi saya tidak melihat ini makanan," ucap Arman.

Baca Juga : Awal Mula Perkenalan Sopir Taksi Online Makassar dengan Perempuan yang Jadi Otak Penculikannya

Arman juga mengaku dia sempat pingsan dua kali selama perjalanan karena sering mendapat pukulan dari pelaku ketika ditanya tentang dua unit mobil itu tapi dia terus menyangkal tidak tahu.

Setelah perjalanan masuk 10 hari pada 16 Agustus malam, Arman mengaku diseret turun dari mobil kemudian dibawa ke dalam hutan dan di situ dirinya ditelanjangi.

"Sampai di atas gunung dia telanjangi ka. Tidak ada pakaian dia sisa. Biar celana dalam. Pokoknya telanjang bulat," ujarnya.

Baca Juga : Ternyata Motifnya Asmara, Sopir Taksi Online Makassar Diculik lalu Dibuang di Hutan Gorontalo

"Setelah itu dia pukul saya lagi. Saat terjatuh di tanah, langsung dia injak muka saya dan dia bertanya kau mengaku lah jo ka kita ini sudah capek. Sudah 10 hari ini kita bawa kau kenapa kau tidak mengaku-mengaku," desak pelaku.

Arman pun tetap kukuh tidak mau mengakuinya bahkan dia sudah pasrah mau dengan apa yang akan dilakukan kepada dirinya.

"Jadi saya bilang sekarang saya Pak sudah pasrah. Terserah Bapak, kita mau bunuh ka mau apakah karena itu dua unit yang kita tanyakan ke saya, saya ndak tau. Sekarang saya sudah pasrah," ucap Arman.

Baca Juga : Tujuh Pelaku Penculik Arman Ditangkap, Satu di Antaranya Perempuan Pengusaha Asal Jakarta

Setelah itu, pelaku menyuruh Arman untuk tidak bergerak dan akan diambilkan pakaian ganti.

"Tidak lama kemudian itu saya tidak tau pergi mi itu pelaku atau tidak karena sekitar 20 menit saya di situ menunggu dan merasakan dingin sekali di atas gunung. Saya berteriak dimana mi ini dua orang karena dua orang ji saya rasa seretka jadi dua orang ji itu kusebut," ucapnya.

Namun karena tidak ada yang respons dari orang yang membawanya itu akhirnya dia sudah menduga kalau dia sudah ditinggalkan.

Baca Juga : Kronologi Sopir Taksi Online Diculik di Warung Sop Saudara Makassar lalu Dibawa ke Gorontalo

Setelah itu Arman kemudian mencoba melepaskan lakban yang mengikat tangannya dengan cara mengigitnya.

Setelah terbuka, Arman kemudian mencoba untuk melepaskan lakban yang menutupi matanya.

Karena sulit sekali untuk dibuka akhirnya Arman cuman membuka sedikit lakban di sisi matanya untuk bisa melihat di mana keberadaannya.

Baca Juga : Kronologi Sopir Taksi Online Diculik di Warung Sop Saudara Makassar lalu Dibawa ke Gorontalo

"Saya baru tau kalau saya lagi di hutan dan saya lihat di sebelah kanan ku itu saya melihat ada yang melintas kayak cahaya lampu mobil. Jadi saya berpikir di situmi jalanan," kata Arman.

Arman merayap ke arah cahaya yang melintas itu sambil menahan matanya supaya tidak tertutup lakban.

"Sebelum dapat ka jalan poros adami baju dalam itu naikat orang dipagarnya itu kuambil mi baru saya robek itu baju dalam. Baru saya tutupi mi kemaluan ku itu," ujarnya.

Baca Juga : Kronologi Sopir Taksi Online Diculik di Warung Sop Saudara Makassar lalu Dibawa ke Gorontalo

Kemudian ia kembali berjalan menyusuri jalanan untuk mencari pertolongan warga sekitar dan setiap dia melihat mobil akan melintas ia bersembunyi di dalam got karena dia takut nanti pelaku yang kembali.

"Dalam perjalanan itu dengarma azan subuh jadi mengarah ke situ ma ka saya pikir di sana ada warga karena ada suara azan," ucapnya.

Sebelum sampai di masjid, Arman akhirnya menemukan rumah penduduk. Dia singgah untuk minta tolong.

Baca Juga : Kronologi Sopir Taksi Online Diculik di Warung Sop Saudara Makassar lalu Dibawa ke Gorontalo

"Orang yang punya rumah na buka pintunya. Begitu dia lihat saya, dia langsung tutup pintunya karena mungkin dia takut lihat saya telanjang dan dengan mata tertutup," ujar Arman.

Ditutupi pintu, Arman berteriak dan minta tolong untuk diteleponkan polisi kepada pemilik rumah tersebut dan bertanya posisinya sekarang di mana.

"Jadi itu warga bilang ini sudah Gorontalo di sebelah itu perbatasan Gorontalo-Manado," kata Arman.

Baca Juga : Kronologi Sopir Taksi Online Diculik di Warung Sop Saudara Makassar lalu Dibawa ke Gorontalo

Setelah itu Arman kemudian meminta celana kepada pemilik rumah tersebut dan akhirnya diberikan celana dan dibukakan lakban yang menutupi matanya.

Pemilik rumah tersebut kemudian mengkonfirmasi kepada tokoh masyarakat setempat. Selanjutnya melaporkannya ke polsek terdekat.

"Di Polsek baru bisa komunikasi dengan keluarga saya dan disitumi juga dijemput sama teman-teman saya dari kumpulan driver kemudian dia bawa saya kembali ke Makassar," tutur Arman.

Penulis : Usman Pala
#penculikan