RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Amil Zakat Nasional baznas makassar" href="https://rakyatku.com/tag/baznas-makassar">(Baznas) Kota Makassar melalui Lembaga program Layanan Aktif Baznas (LAB) meluncurkan program Bank Makanan.
Peluncuran dimulai Jumat (27/8/2021) di lima titik di Kota Makassar. Seperti yang terlihat di Jalan Muhammad Tahir, Kompleks Lepping, yang jadi lokasi kebakaran beberapa waktu lalu.
Kepala LAB, Sudirman, bersama sejumlah staf serta mahasiswa magang UMI dan UIN ikut membagikan makanan berupa sarapan pagi kepada sejumlah warga korban kebakaran dan juga duafa di lima titik di Kota Makassar.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Serahkan Zakat Lewat Baznas pada Gerakan Salat Subuh Berjemaah
Sudirman mengungkapkan, kegiatan ini sepenuhnya dari donasi para dermawan, salah satunya dari pegawai Kemenag Kota Makassar dan FEB Jurusan Akuntansi UMI.
"Yang hari ini kami salurkan berupa makanan sarapan pagi untuk para duafa dan fakir miskin di lima titik di Kota Makassar, yakni Kecamatan Tamalate, Mamajang, Rappocini, Mariso, dan Panakukang," kata Sudirman.
Ketua Baznas Makassar, Ashar Tamanggong, mengungkapkan kepedulian warga Kota Makassar kepada sesamanya sangat tinggi. Ini dibuktikan baru sehari dibukanya donasi sudah terkumpul 500 kotak nasi.
Baca Juga : Makassar Salat Subuh Berjemaah, Baznas Beri Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
“Tujuan utama launching Bank Makanan ini karena semua bisa bersedekah, baik berupa beras, sayuran, lauk-pauk, air mineral, dan juga berupa uang. Kami juga tidak menentukan nominalnya karena sedikit banyaknya donasi kita itu sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” ungkap Ashar.
Ashar juga mengajak kepada semua dermawan untuk berdonasi di Baznas Makassar supaya bersama tersenyum dan tersenyum bersama.
“Selama ini kita berdonasi untuk membuat mereka tersenyum dan ini yang akan kita rubah menjadi sama-sama tersenyum,” ajak Ashar.
Baca Juga : Baznas Makassar Beri Bantuan kepada Korban Kebakaran di Rappocini
Sementara itu, Dg. Raba, salah satu pemulung di Kecamatan Tamalate merasa bersyukur diberi makanan berupa sarapan pagi.
"Ada yang bisa kami makan lagi pagi ini. Apalagi kondisi pandemi saat ini sangat susah kami cari nafkah," ujar Dg. Raba sambil tersenyum.
