RAKYATKU.COM -- Apa yang bisa dipetik pada Hari Kemerdekaan yang diperingati setiap tahun? Masihkah sebatas seremoni?
Menarik merenungi puisi dari seorang ulama asal Makassar. Berjudul "Salahkah Aku Cinta Negeri Ini?". Ditulis Ustaz Muhammad Ikhwan Jalil Lc, MA. Cukup menggetarkan.
Ustaz Ikhwan, sapaan akrabnya, adalah sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel periode 2016-2021. Juga ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah. Berikut puisi selengkapnya:
Salahkah Aku Cinta Negeri Ini?
Saat denting dawai kezaliman
Meracu menikam jiwa
Secuil kuasa mencabik
Liar memangsa
Saat nyiur melambai
Mengundang sejuta kematian
Saat mencinta keadilan
Adalah dosa tak terampunkan
Pantaskah aku cinta negeri ini?
Ketika dusta menjadi raja
Bertakhta di atas merah putih yang ternoda
Masihkah kuharap cinta di negeri ini?
Saat jenazah penuh luka
Dipaksa menjadi terdakwa
Dan pembantai anak negeri
Jadi pahlawan penuh tanda jasa
Adakah cinta di negeri ini ?
Saat bala wabah meradang
Nyawa merenggang
Abdi negara jadi pecundang
Menelikung dari belakang
Merampas segala barang
Adakah Cinta di Negeri ini?
Jika generasi kehilangan jiwa
Ditinggal ayah ibu penghamba segenggam layar kaca
Adakah cinta di negeri ini?
Saat para pejuang tak memilih setia
Saat semua lupa pernah bersama
Adakah cinta di negeri ini?
Saat akal sakit parah
Tergolek tak berdaya
Ditikam belati kedunguan
Haruskah kumencinta negeri ini?
Saat aturan Sang Pencipta
Menjadi musuh bersama
Walau nama Nya terpajang
Sebagai Yang Maha Esa
Kususuri khatulistiwa
Mencari cinta yang tak tentu rimba
Letih, lelah mendera
Akhirnya tak ada tempat kembali
Kecuali bilik mungil tak berkelambu
Merawat mimpi
Semoga ada tersisa
Sedikit Pancasila tuk hangatkan jiwa
(MIJ)