RAKYATKU.COM -- Sudah berjuta dosis disuntikkan di Indonesia. China akhirnya mengakui kurang efektifnya kinerja vaksin Sinovac dan Sinopharm.
Fosun Pharmaceutical of China telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan suntikan booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin terhadap Covid-19.
Fosun Pharma telah bermitra dengan BioNTech dari Jerman untuk memulai proses pengembangan suntikan booster. Namanya sudah disiapkan, Comirnaty.
Baca Juga : PPKM Dicabut, Dinkes Sulsel Minta Masyarakat Tetap Vaksinasi Covid-19
Caixin Global melaporkan bahwa kemajuan pengembangan saat ini masih dalam tahap tinjauan administratif menyusul tinjauan yang dilakukan panel ahli regulator obat China.
Pada akhir Agustus, booster tersebut diharapkan memulai produksi uji coba dalam negeri dan ditawarkan secara gratis kepada penerima vaksin Sinopharm dan Sinovac.
Pengembangan booster shot ini dapat dilihat sebagai pukulan bagi pemerintah China yang selama ini menggembar-gemborkan efektivitas vaksinnya seperti yang dikatakan oleh para ahli kesehatan.
Baca Juga : Presiden Jokowi Vaksinasi Booster Pakai IndoVac, Menkes Budi: Sangat Ampuh
Ilmuwan di China menyadari tingkat antibodi yang rendah di Sinovac, menyebabkan mereka menyarankan suntikan booster seperti yang dikatakan Shih Shin-ru, direktur Pusat Penelitian untuk Infeksi Virus.
Hal ini juga diikuti dengan pengumuman dari Thailand dan Indonesia bahwa mereka akan beralih dari vaksin buatan China ke vaksin Barat.
Vaksin booster dipertimbangkan setelah penelitian yang diterbitkan oleh The Lancet pada 15 Juli yang menyatakan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech memberikan tingkat antibodi 10 kali lebih tinggi daripada vaksin Sinovac.
Baca Juga : Pakai IndoVac, Presiden Jokowi Resmi Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Di sisi lain, penelitian lain yang diterbitkan oleh medRxiv mengikuti tanggapan individu yang telah diberikan vaksin Sinopharm terhadap varian Delta dengan antibodi yang lebih lemah juga memicu pertimbangan untuk mengembangkan vaksin penguat.