RAKYATKU.COM,BARRU - Kasus Covid-19 di Barru kembali melonjak. Tercatat ada 59 warga terkonfirmasi positif. Di antaranya 13 orang bergejala dan sisanya 46 orang tanpa gejala.
Ketigabelas orang bergejala sebagian besar dirawat di RSUD Barru. Sementara orang tanpa gejala melakukan isolasi mandiri secara terpisah yakni di Bola Sobae, Bola Pitue, dan di rumah masing-masing.
Para penderita Covid-19 ini kebanyakan merupakan warga yang baru saja tiba dari luar daerah. Adapun sisanya merupakan kontak erat penderita positif lainnya.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Jubir Satgas Covid-19 Barru, dr Amis Rifai menyampaikan bahwa kondisi pandemi ini kembali membuat was-was setelah sempat melandai dan ada kelonggaran kegiatan masyarakat.
"Kita kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa pandemi Covid-19 masih harus diwaspadai setelah beberapa bulan terakhir sempat zona hijau," kata dr Amis, Senin (5/7/2021).
"Mari saling bantu memutuskan rantai penyebaran dengan penegakan disiplin protokol kesehatan Covid-19, khususnya penggunaan masker," lanjutnya.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Kepala Dinas Kesehatan Barru ini menyebutkan bahwa pemda telah berjuang bersama untuk tangani Covid-19, sejak awal ditetapkannya sebagai kejadian luar biasa bencana nonalam pada Maret 2020 lalu.
"Kita minta masyarakat pahami kondisi ini dan disiplinkan diri. Situasi ini harus ditangani bersama dengan 3M dan vaksinasi agar perjuangan bersama melawan Covid-19 dapat kita menangkan," urainya.
Pasca meningkatnya angka penderita Covid-19 akhir-akhir ini, kapasitas kamar isolasi khusus Covid-19 di RSUD Type C Barru penuh pasien. Laporan Dirut RSUD Barru, dr Nikmawati mengatakan jumlah pasien ada 12 orang. Itu sesuai dengan kapasitas ruang isolasi yang dimiliki.
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
"Sudah hampir penuh ruangan khusus Covid-19 kita. Namun dalam waktu dekat dua orang sudah hampir sembuh dan dipulangkan. Kalau pasien terus bertambah, terpaksa kita minta tenda darurat milik BPBD Barru," ujarnya.