RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kepala BNNP Sulsel" href="https://rakyatku.com/tag/bnnp-sulsel">BNNP Sulsel, Brigjen Pol Ghiri Prawija, mengungkapkan, setahun terakhir pihaknya telah mengungkap kejahatan narkoba" href="https://rakyatku.com/tag/narkoba">narkoba di beberapa tempat di Sulawesi Selatan.
"Setahun ini kami sudah amankan 118 kg sabu. Kasus terbesar di Wajo 98 kg," kata Ghiri, Senin (28/6/2021).
Ia mengatakan, hasil kerja BNNP tersebut, berhasil menyelamatkan masa depan ratusan ribu orang yang bisa saja hancur akibat narkoba.
Baca Juga : Polres Barru Berhasil Ungkap Kasus Narkoba 30 Kilogram, Sapma PP Barru: Layak Diberi Penghargaan!
"1 gr yang pake 4 sampai 5 orang. Kalau 118 kg kali 5 orang jadinya 520.000 orang kita selamatkan," tambahnya.
Tidak sebatas itu. Sembilan jaringan termasuk jaringan internasional yang masuk ke Sulsel, juga berhasil diputus.
"Jaringan sampai bulan ini kami sudah putus 9 jaringan. Ada dari Tawaw Kalimantan ke sini, jaringan ekspedisi artinya dia beli lewat ekspedisi dan jaringan dari Riau Sumatera masuk ke sini. 9 jaringan ini jaringan internasional yang masuk ke lokal jadi dia masuk dari Cina masuk Malaysia, masuk Kalimantan baru ke sini. Ada lewat laut ada ekspedisi. Kita diberitahu oleh ekspedisi, jadi jangan coba-coba lewat ekspedisi. Pasti ketahuan," bebernya.
Baca Juga : KNPI Barru Apresiasi Polres Barru atas Keberhasilan Ungkap Kasus Narkoba 30 Kg
Dikatakan, anggota yang bertugas di BNNP merupakan personel penugasan dari Polda Sulsel. Dimana pengungkapan tergantung dari kemampuan anggota yang ditugaskan di BNNP.
"Anggota Polda semua yang ditugaskan di BNN. Trennya (kejahatan narkoba) flat tetapi ketika kemana pun kita bertambah. Ketika kita punya kemampuan yang lebih bagus kami dikirimkan orang terbaik dari Polda masuk ke BNN. Maka makin banyak kasus yang terungkap," sebutnya.
Disebutkan, penangkapan atau pengungkapan kasus kejahatan narkoba, diharapkan berbanding lurus dengan pembeli narkoba. Meskipun penangkapan terus dilakukan, namun jika pengguna atau pembeli tetap ada, maka tetap akan mengundang para pelaku kejahatan narkoba.
Baca Juga : Polres Barru Gagalkan Peredaran 30 Kilogram Sabu, Kapolda Sulsel: Komitmen Polri Berantas Narkoba!
"Kasus itu ngeri juga, banyak. Masalahnya, kita lakukan penangkapan jika pembeli masih ada, maka orang makin ingin berjualan. Jadi kita harus lakukan sosialisasi secara terus menerus," jelasnya.
"Ganja sintetis jadi mereka kirim. Tertangkap di Makassar. Kalau sampai diproduksi kurang lebih bisa 30-40 kg per hari. Dia baru berproduksi sekitar satu bulan, jadi belum terlalu banyak, masih coba-coba dengan dua tersangka. Mungkin banyak di bawanya, tapi kita tangkap yang ini yang pemimpinnya," tambahnya.
Ghiri mengatakan, semua daerah memiliki tingkat kerawanan yang sama dalam penyalahgunaan narkoba. Namun daerah yang menjadi pintu masuk terdapat di beberapa daerah.
Baca Juga : Oknum Polisi Kembali Ditangkap Terlibat Kejahatan Narkotika, Kali Ini di Luwu Utara
"Semua daerah rawan, hanya kalau pintu masuknya di Parepare lalu ke Sidrap, Pinrang, Makassar. Kadang-kadang juga masuk dari Makassar, cuma kalau masuknya di Parepare besar 10 kg, masuk dari Wajo besar karena dari Sulawesi tengah. Tapi kalau masuk dari Makassar ini lewat ekspedisi sedikit-sedikit tapi sering," bebernya.
Ghiri juga menegaskan, pihaknya tidak pernah berhenti untuk melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan kejahatan narkoba. Dimana upaya ini dilakukan dengan bekerja sama dengan instansi terkait.
"Anggota kami terus bergerak. Distributor yang kami kejar. Kalau sudah terlanjur masuk pecah kami informasikan ke Polda. Polda yang kejar dalam hal ini Polres dan Polsek yang kejar. Tetapi kalau yang distributornya kita bekerja sama," jelasnya.