RAKYATKU.COM - Orang-rang Kaya di Indonesia disebut beramai-ramai berkunjung ke amerika serikat" href="https://rakyatku.com/tag/amerika-serikat">Amerika Serikat demi mendapatkan covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/vaksin-covid-19">vaksin covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/vaksin-covid-19">vaksin covid-19 lebih cepat.
Hal itu diakui oleh Muhammad Risqy Putra. Dia mengungkapkan, sudah memesan tiket pesawat ke AS untuk mendapat vaksinasi.
Risqy menuturkan, selama di Indonesia, dirinya belum berhasil mendapatkan covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/vaksin-covid-19">vaksin covid-19 karena tak tergolong prioritas.
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
Ini akan menjadi perjalanan pertamanya ke luar negeri saat pandemi covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/covid-19">covid-19.
“Kebetulan saya belum mendapatkan vaksin di sini (Indonesia),” kata Risqy.
“Jadi sekalian ke sana dan mendapatkan vaksinasi,” ujar pria berusia 25 tahun ini kepada kantor berita Reuters.
Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas
Risqy rencananya ke Amerika Serikat ditemani kedua orangtuanya yang juga akan divaksinasi.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat memiliki program vaksinasi yang dinilai lebih cepat, membuat orang-orang kaya di negara berkembang seperti Indonesia, Thailand atau Meksiko, rela pergi ke luar negeri demi vaksin.
ATS Vacations adalah salah satu agen perjalanan di Indonesia yang menawarkan “tur vaksin” seperti itu.
Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin
Selama pandemi bisnis perjalanan mereka mengalami penurunan hingga 75 persen.
Mereka berharap dengan “tur vaksin” tidak hanya akan menguntungkan industri perjalanan di Indonesia, tapi juga membantu mereka yang ingin divaksinasi lebih cepat.
“Kita membantu mereka yang ingin divaksinasi, tapi sulit mendapatkannya di sini,” ujar Lilik Budiman, direktur pemasaran ATS.
Baca Juga : Kolombia Usir Tokoh Oposisi Venezuela yang Didukung AS
“Karena mereka mau jalan-jalan juga, jadi kenapa tidak menggabungkan keduanya sekaligus.”
Dalam promosinya disebutkan “kesempatan untuk vaksin gratis” dengan foto satu dosis suntikan keluaran Johnson & Johnson.
Lebih dari seratus orang sudah memesan program vaksin tersebut, dengan jadwal keberangkatan di bulan ini hingga November, tergantung apakah mereka bisa mendapatkan visa.
Baca Juga : Pentagon Tempatkan Pasukan di Dekat Sudan
Berapa biayanya? Untuk minimal delapan hari perjalanan, biayanya berkisar lebih dari Rp15 juta hingga Rp53 juta lebih, tergantung apakah berpergian dalam grup atau privat.
Dewiana (33 tahun) juga berencana untuk ikut tur vaksin ini di akhir September nanti.
Ia mengatakan kesempatan untuk mendapat merk vaksin pilihannya menjadi salah satu alasan mengapa ia ingin divaksinasi di luar negeri.
Baca Juga : Pentagon Tempatkan Pasukan di Dekat Sudan
“Dari brosur yang saya pelajari, vaksin yang akan kami dapatkan adalah Johnson & Johnson,” ujarnya kepada Reuters.
Tapi amankah untuk melakukannya?
Menurut dr Pandu Riono, epidemiolog dari Universitas Indonesia, pergi ke luar negeri untuk mendapatkan vaksin adalah “biasa dan tidak dilarang” bagi mereka yang mampu melakukannya.
Baca Juga : Pentagon Tempatkan Pasukan di Dekat Sudan
Sementara juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengatakan berpergian ke Amerika Serikat untuk vaksinasi diperbolehkan.
“Mendapatkan perawatan medis ke Amerika Serikat adalah tujuan perjalanan yang diperbolehkan bagi individu yang memiliki visa kunjungan yang sah,” ujar Michael Quinlan.
covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/vaksin-covid-19">vaksin covid-19" href="https://www.suara.com/news/2021/06/22/182302/orang-kaya-indonesia-ke-amerika-serikat-demi-cepat-dapat-vaksin-covid-19">Baca selanjutnya...
Baca Juga : Pentagon Tempatkan Pasukan di Dekat Sudan
covid-19">sumber: suara.com