Kamis, 17 Juni 2021 06:01

Akreditasi RS Bulukumba Berakhir September 2021, Direktur: Yang Tak Mau, Silakan Keluar dari Pokja

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Akreditasi RS Bulukumba Berakhir September 2021, Direktur: Yang Tak Mau, Silakan Keluar dari Pokja

Pegawai RSUD Bulukumba yang tidak mau meluangkan waktunya untuk pokja, dipersilakan keluar dari pokja akreditasi.

RAKYATKU.COM - Akreditasi RSUD H Andi Sulthan Dg Radja Bulukumba berakhir September 2021 mendatang.

Hal tersebut disikapi serius manajemen. Mengingat hal itu sangat penting untuk keberlangsungan pelayanan.

Saat ini, manajemen telah mempersiapkan tim akreditasi yang tergabung dalam kelompok kerja (Pokja). Mereka bekerja untuk kesiapan adminstrasi akreditasi.

Baca Juga : Alhamdulillah, Insentif TGC Covid-19 RS Bulukumba Akhirnya Cair

Sebagai evaluasi terhadap pokja, manajemen menggelar rapat yang dipimpin pelaksana tugas Direktur RSUD H Andi Sulthan Dg Radja, dr Rizal Ridwan Dappi.

Pada rapat itu, ia mewanti-wanti pekerjaan tim akreditasi. Pasalnya, hal tersebut tidak boleh terlewatkan.

Pertemuan ini sengaja digelar untuk menyegarkan kembali ingatan dan dokumen terkait akreditasi terutama dalam membahas apa saja yang menjadi masalah dan kendala dalam kelengkapan dokumen.

Baca Juga : RSUD Bulukumba Dipadati Pasien Pasca Libur Idulfitri

"Saya sangat berharap pada survei nanti oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) predikat kita tidak turun yakni tetap pada akreditasi paripurna", ujar dr Rizal saat memimpun rapat, Rabu (16/6/2021).

Risal memberi "warning" seluruh anggota pokja yang tidak serius untuk dipersilakan keluar dari pokja tersebut.

"Bagi teman-teman atau pegawai RSUD yang tidak mau meluangkan waktunya untuk pokja, saya persilakan untuk keluar saja dari pokja akreditasi. Masih banyak teman-teman di RSUD yang mau serius bekerja untuk rumah sakit ini," tegasnya.

Baca Juga : Bersama Legislator, RSU Palopo Diskusi Pengelolaan Peningkatan PAD di RSUD Bulukumba

Ketua Akreditasi RSUD Bulukumba, dr Masriani, SpAn, MKes, mengatakan bahwa survei akreditasi pada SNARS Edisi 1.1 berbeda dengan survei akreditasi sebelumnya.

Pada SNARS Edisi 1.1 sangat sulit untuk meraih predikat paripurna atau akreditasi bintang lima seperti yang dimiliki sekarang selain karena jumlah pokjanya bertambah, elemen penilaiannya pun semakin banyak.

"Olehnya itu dibutuhkan keikhlasan, kerja keras dan disiplin yang tinggi untuk melengkapi kekurangan pokja yang masih ada", kata dr Masri.

Baca Juga : "Asalkan Dapur Tetap Mengepul," Bergaji di Bawah UMP, 420 Karyawan RSUD Bulukumba Diusul Dapat BLT

 

Penulis : Rahmatullah
#RSUD bulukumba