RAKYATKU.COM - Dr Hastry merupakan salah satu dokter yang ikut melakukan autopsi terhadap jenazah noordin m top" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Noordin_Mohammad_Top">Noordin M Top.
Noordin M Top tewas dalam penyergapan Densus 88, di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta, 17 September 2009.
Noordin M Top adalah orang yang dianggap bertanggung jawab atas serentetan serangan teror di Indonesia.
Baca Juga : Blak-blakan Dideportasi Singapura, Ustaz Abdul Somad: Apakah karena Teroris? Apakah karena ISIS?
Saat penyeragapan Noodin M Top, dr Hastry mengaku ditugaskan untuk berjaga di TKP selama 3 hari.
"Saat pengakapan itu, saya sudah 3 hari ada di TKP," bongkar dr Hastry, kepada Denny Darko, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Denny Darko.
Pengakuan dr Hastry ini pun membuat Denny Darko terkejut.
Baca Juga : 33 Warga Afghanistan Tewas, 43 Terluka Setelah Ledakan Masjid di Provinsi Kunduz
"Oh gitu?" tanya Denny Darko syok.
Pasalnya, Denny Darko mengaku saat itu dirinya hanya bisa melihat detik-detik penyergapan Noordin M Top yang berujung tewas.
"Saya ingat sekali proses penangkapannya Noordin M Top ini disiarkan live di TV di Solo. Saya ingat, saya ngikutin dari pagi sampai sore," imbuh Denny Darko.
Baca Juga : Arab Saudi Eksekusi Mati 81 Orang dalam Sehari, Ada Terpidana Teroris
Lantas, ketika Noordin M Top tewas, Denny Darko pun bertanya soal proses autopsi pelaku bom Bali tersebut kepada dr Hastry.
"Kata dokter katanya Noordin M Top pernah ada di meja ini juga diautopsi," imbuh Denny Darko.
Masih penasaran, Denny Darko bertanya soal kebenaran jenazah Noordin M Top yang diautopsi oleh dr Hastry.
Baca Juga : Dalam 5 Bulan Polri Sudah Tangkap 217 Teroris, 108 di Antaranya Terkait Bom Katedaral Makassar
"Tapi dok, memang benar, kalau yang dijumpai itu benar Noordin M Top yang meledakkan diri?" tanya Denny Darko.
"Iya benar," jawab dr Hastry.
Lebih lanjut, dr Hastry menceritakan bahwa saat ditugaskan ke TKP, ia tidak tahu kalau yang akan disergap Densus 88 itu adalah Noordin M Top.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Pasalnya, info soal pernyegapan Noordin M Top ini bersifat rahasia diantara sesama polisi.
dr Hastry yang merupakan tim forensik hanya diminta berjaga di lokasi penyergapan.
"Saya waktu itu disuruh berjaga siaga oleh tim dopol saya. Saya gak tahu kalau yang mau ditangkap itu Noordin M Top. Cuma kita disuruh siap-siap aja," ucap dr Hastry.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
"Lha, itu sesama polisi gak saling memberitahu ?" tanya Denny Darko heran.
"Enggak, karena itu kan rahasia. Yang penting, saya selaku tim forensik harus diminta stand by. Kita nunggu disana sampai hari ketiga," jawab dr Hastry.
Saat berada di TKP, dr Hastry mengaku melihat detik-detik Densus 88 menyergap Noordin M Top dan kawanannnya.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Ketika menceritakan itu, dr Hastry mengaku merinding.
Ternyata setelah terjadi baku hantam dan tembak-tembakan serta peledakan diri itu, ada 4 jenazah," ucap dr Hastry.
"Kita periksa, 4 janazah itu adalah Noordin M top dan 3 anak buahnya. Istrinya gak apa-apa," tambahnya.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Setelah itu, dr Hastry dan dokter forensik lain memberiksa keaslian jenazah apakah benar itu Noordin M Top yang tewas.
Kembali, ketika autopsi jasad Noordin M Top, dr Hastry dibuat merinding.
Pria asal Johor, Malaysia itu tewas dengan kondisi mengenaskan.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Bagian belakang kepalanya hancur dan terdapat beberapa lubang bekas tembakan peluru di tubuhnya.
Meski begitu, bagian wajah dari sang teroris itu masih bisa dikenali.
"Kita lihat dari fotonya, dari wajahnya yang sudah ada, ternyata benar itu Noordin M Top," ungkap dr Hastry.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
"Waktu (tewas) meledakkan diri, wajahnya masih bisa dikenali?" cecar Denny Darko.
"Masih, wajahnya masih dikenali," jawab dr Hastry.
"Dan memang dari awal, kita gak tahu. Yang penting dia itu terori, diduga Noordin M Top," imbuh dr Hastry.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
"Ternyata berhasil juga, polisi menangkap sampai dia ( Noordin M Top) meledakkan diri," tambahnya.
Kemudian Denny Darko penasraan apakah Noordin M Top itu tewas ditembak polisi atau meledakkan diri.
Disebutkan dr Hastry, Noordin M Top itu tewas karena meledakkan diri setelah sempat baku tembak dengan Densus 88.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
"Jadi waktu itu, dia itu benar meninggal karena meledakkan diri? Karena saya ingat, waktu itu ada baku tembak dulu?" tanya Denny Darko.
"Iya, iya betul ( meledakkan diri). Baku tembaknya dari anak buahnya," ungkap dr Hastry.
"Setelah aman, tim penyisir bom masuk memastikan gak ada bom lagi, baru tim dopol masuk untuk evakuasi jenazah," tambahnya.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Diakui dr Hastry, setelah Noordin M Top tewas, jenazahnya langsung dilarikan ke rumah sakit di Surakarta Solo.
Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan bahwa yang tewas itu benar adalah Noordin M Top.
"Setelah diperiksa di sini, kita bawa ke Jakarta untuk diautopsi. Disana, menunggu keluarganya untuk mengambil," papar dr Hastry.
Baca Juga : Teroris yang Ditangkap di Merauke Ada Kaitannya dengan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
"Keluarga dari Malaysia," tambahnya.
noordin m top" href="https://hot.grid.id/amp/182602692/otopsi-jasad-teroris-paling-berbahaya-di-indonesia-dr-hastry-sampai-merinding-ungkap-kisahnya-saat-lihat-jenazah-noordin-m-top-yang-hancur-namun-wajahnya-bisa-sangat?page=all">sumber: hot.grid.id