Minggu, 30 Mei 2021 18:59

Berkunjung ke IPB, Mentan SYL dan Menkop UKM Siap Kembangkan Inovasi Perguruan Tinggi Berbasis Korporasi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki (tengah), dan Rektor IPB Arif Satria, Minggu (30/5/2021). (Foto-foto: Humas Kementan)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki (tengah), dan Rektor IPB Arif Satria, Minggu (30/5/2021). (Foto-foto: Humas Kementan)

Mentan SYL menyebut IPB memiliki banyak inovasi dan teknologi pertanian terbaru dan dapat mengkonsolidasikan kelembagaan petani.

RAKYATKU.COM,BOGOR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM berkunjung ke Institut Pertanian Bogor (IPB), Minggu (30/5/2021).

Kunjungan ini guna mengonkretkan kerja sama mereplikasi inovasi dan teknologi suatu perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan produksi pangan nasional dan kesejahteraan petani berbasis korporasi.

Salah satunya kampus IPB yang memiliki banyak inovasi dan teknologi pertanian terbaru dan dapat mengkonsolidasikan kelembagaan petani.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Hari ini bersama Pak Menteri Koperasi dan Rektor IPB mencoba sebuah teknologi baru dimana pertanaman tidak harus di tanah, tapi di atas air, danau. Tapi ini baru uji coba. Kita akan coba kembangkan bersama Menteri Koperasi, menteri lainnya dan perguruan tinggi khususnya IPB. Hasilnya hari ini kita lihat, tanaman kangkung rasanya lebih renyah," demikian dikatakan Mentan SYL pada kunjungan yang dirangkaikan dengan fun gowes dan panen melon di kampus IPB, Bogor, Minggu (30/5/2021).

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan produksi pangan nasional yang berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi dan membuat pertanian semakin diminati generasi milenial.

Karena itu, upaya menggandeng perguruan tinggi adalah untuk terus mengawal akselerasi dan pemulihan ekonomi melalui pertanian dan koperasi karena produksi pangan tidak hanya untuk ketahanan pangan nasional tapi juga harus dapat diekspor.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

"Ini adalah sesuatu terobosan baru yang diminta Bapak Presiden Jokowi. Harus ada temuan-temuan baru untuk dikembangkan ke masyarakat. Peningkatan produksi pertanian dan hingga ada kepastian pasar bagi hasil pertanian petani berkualitas bagus, diolah dan dikemas menarik," tutur SYL.

Lebih lanjut SYL menjelaskan dengan sinergi dengan Menkop UKM, aspek hilirisasi, pemasaran dan pengkoorporasian dapat diimplementasi dengan nyata. Tapi di balik itu, berbagai hasil riset pertanian akademik, Kementan memberikan bagi 15 perguruan tinggi, salah satunya IPB.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

"Kerja sama dengan IPB dan 15 perguruan tinggi ini untuk sama-sama menemukan varietas unggul dan ini sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi. Perguruan tinggi harus menjadi rumah inovasi dan menerobos kebaruan dan tantangan-tantangan era, termasuk mekanisasi untuk meningkatkan produktivitas di masa mendatang karena kita akan bersaing secara global," jelasnya.

Menkop UKM, Teten Masduki mengatakan peran Kemenkop dan UKM dalam kerja sama antar kementerian dalam hal ini Kementan bersama perguruan tinggi yakni fokus pada pengembangan model bisnis pertanian. Yang tak penting juga adalah mengkoorporatisasi petani-petani perorangan dan skala kecil kemudian dikoperasikan sehingga masuk dalam skala ekonomis.

"Model bisnis seperti ini perlu kita lakukan agar petani lebih produktif menggunakan bibit-bibit varietas unggul hasil riset, lalu petani terhubung dengan market dan pembiayaan. Kami sekarang dengan Pak Mentan Syahrul seperti itu. Dan ini kami sesuai perintah Bapak Presiden Jokowi untuk membuat piloting produk pangan tropis untuk ekspor," ungkapnya.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

"Dan hari ini adalah sinergi kami bertiga (Menkop UKM, Mentan SYL dan Rektor IPB, Red) harapan ke depan dapat mengembangkan model bisnis pertanian yang dapat terintegrasi dengan riset, pasar dan pembiayaan. Dengan begitu, produk petani dalam mensuplay kebutuhan pasar baik segi kuantitas maupun kualitas," tambah Teten.

Sementara itu, Rektor IPB, Arif Satria mengapresiasi gebrakan Mentan SYL dalam menggandeng menteri lainnya untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi agar inovasi dan teknologi yang dihasilkan dapat direplikasi ke masyarakat dan mengkoorporasikan petanu.

Tak hanya itu, keterlibatan perguruan tinggi juga untuk mengkonsolidasikan petani dalam suatu kelembagaan dengan manajemen yang membuat pertanian dan petani itu sendiri maju dan mandiri.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

"Hari ini kami sangat gembira sekali karena Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkenan berkunjung ke IPB untuk bersinergi dalam membangun pertanian yang lebih maju dan modern. Ini menunjukkan bahwa membangun pertanian itu tidak bisa sendiri-sendiri," ujar Arif.

Arif menilai langkah Mentan SYL bersama Menkop UKM Teten Masduki bekerja sama dengan 15 perguruan tinggi, utamanya IPB adalah sangat tepat. Sebab perguruan tinggi adalah institusi yang melahirkan riset, inovasi dan lulusan yang andal bidang pertanian harus didukung kebijakan yang kuat termasuk pengembangan pembiayaan, pemasaran dan pengembangan usaha tani.

"Oleh karena itu, kehadiran Pak Mentan dan Menkop ini adalah untuk memberikan support kepada perguruan tinggi untuk bersinergi dengan masyarakat. Agribusnis Technology Park ini adalah salah satu etalase IPB untuk mensupport petani lintas kampus dan dapat mengakses pasar modern dengan kualitas pangan yang bagus," ujarnya.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

"Ini komitmen kita semua, terutama dorongan dari Pak Mentan SYL untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangan komoditas pangan yang berdaya saing. Petani menikmati harga yamg lebih tinggi ketimbang menjualnya ke pasar konvensional," tandas Arif.

#kementan #Syahrul Yasin Limpo