RAKYATKU.COM - Paul Alexander belum bisa bernapas sendiri sejak tahun 1952. Paul didiagnosis mengidap virus polio ketika dia berusia enam tahun. Dan lumpuh dari leher ke bawah selama lima hari berikutnya.
Ketika dia tidak bisa bergerak atau bernapas lagi, dia dibawa ke rumah sakit di mana dia dinyatakan meninggal. Namun, dokter segera melakukan trakeostomi - prosedur medis yang melibatkan pembukaan di leher untuk memasang selang ke tenggorokan seseorang.
Dia dimasukkan ke dalam paru-paru besi dan dirawat di rumah sakit selama 18 bulan dikutip dari indozone.id. Dalam film dokumenter pendek yang dibuat oleh Mitch Summers.
"Orang-orang tidak terlalu menyukai saya saat itu, saya merasa mereka tidak nyaman berada di dekat saya," ungkap Paul.
"Yah, hal yang sama dilakukan semua orang. Saya bangun, menggosok gigi, mencuci muka, bercukur, sarapan pagi. Saya hanya butuh sedikit bantuan. Saya akan melakukannya. membaca, atau mempelajari sesuatu, melukis atau menggambar. Saya benci hanya menonton TV," tambahnya.
Paul menyelesaikan sekolahnya tetapi dia tidak masuk perguruan tinggi karena mereka mengatakan dia "terlalu lumpuh" dan tidak mendapatkan vaksinasi polio, tambah sebuah laporan Times Now.