RAKYATKU.COM -- Vaksin baru yang didatangkan pemerintah ternyata punya efek samping. Itu diungkap langsung Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito.
Vaksin Covid-19 tahap 10 telah tiba di Tanah Air, Jumat siang (30/4/2021). Vaksin yang berasal dari China tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Ada dua jenis vaksin yang didatangkan, yakni vaksin asal Sinovac Biotech Ltd sebanyak 6 juta dosis dan vaksin dari Sinopharm China National Pharmatical Corporation sebanyak 482.400 dosis.
Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor
"Efek samping lokal yang paling sering dilaporkan adalah kategori sakit swelling, rasa sakit, bengkak, kemerahan, itu termasuk kategori ringan sangat kecil, itu pun sekitar 0,01 persen," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (30/4/2021).
Walau punya efek samping, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinopharm pada 29 April 2021 dengan nomor EUA 2159000143A2.
Penny mengatakan, efek samping ringan tersebut dapat segera pulih kembali. Sementara itu, untuk efek samping berat grade 3 yang dilaporkan juga sangat kecil dengan persentase kejadian 0,01 persen.
Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu
Penny juga mengatakan, efek samping sistemik dari vaksin Sinopharm ini di antaranya sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk. Efek samping tersebut masih dalam kategori ringan.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate menjelaskan, vaksin Covid-19 sejumlah 6 juta dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac.
Sementara vaksin Sinopharm sejumlah 482.400 dosis berbentuk jadi. Dengan demikian, Indonesia sudah menerima 65.500.000 dosis vaksin dalam bentuk bahan baku dari Sinovac.
Baca Juga : Kemenkes Angkat Bicara Soal Dosis Keempat dan Suntik Vaksin COVID-19 Tiap Tahun
Sementara itu, total vaksin dalam bentuk jadi atau finish product terdapat 8.448.000 dosis yang berasal dari Sinovac, Sinopharm, dan AstraZenecca dari kerja sama COVAX GAVI Facility.
"Kedatangan vaksin hari ini merupakan bentuk konsistensi pemerintah dalam mengamankan pasokan vaksin secara bertahap di dalam negeri," kata Johnny.