Kamis, 15 April 2021 22:02

Pemimpin Oposisi Rusia Menggugat karena Tak Diizinkan Baca Al-Qur'an

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Alexei Navalny. (Foto: AP Photo)
Alexei Navalny. (Foto: AP Photo)

Alexei Navalny juga mengaku belum mendapatkan akses ke buku apa pun yang dia bawa atau pesan selama sebulan terakhir.

RAKYATKU.COM - Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, menggugat sipir penjara tempatnya ditahan karena tidak memberikan Al-Qur'an miliknya.

"Masalahnya adalah, mereka tidak memberikan Al-Qur'an saya dan itu membuat saya kesal," kata Navalny dikutip dari Al Araby, Kamis (15/4/2021).

Menurut Navalny, mempelajari Al-Qur'an adalah salah satu caranya untuk memperbaiki diri selama berada di tahanan.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Dia mengaku belum mendapatkan akses ke buku apa pun yang dia bawa atau pesan selama sebulan terakhir. Itu karena semuanya perlu diinspeksi dari ekstremisme yang menurut para pejabat membutuhkan waktu tiga bulan.

"Jadi saya menulis satu petisi lagi ke kepala (penjara) dan mengajukan gugatan. Buku adalah segalanya bagi kami dan jika saya harus menuntut hak saya untuk membaca, maka saya akan menggugat," ucap dia.

Navalny adalah oposisi pemerintah Rusia yang paling keras perlawanannya. Dia ditangkap pada Januari setelah kembali ke Moskow dari Jerman, tempat dia menghabiskan lima bulan untuk memulihkan diri dari keracunan zat saraf. Dia menuduh pemerintah yang meracuninya.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Pengadilan memerintahkan Navalny pada Februari untuk menjalani hukuman 2,5 tahun penjara karena melanggar persyaratan masa percobaannya, termasuk ketika dia menjalani pemulihan di Jerman, dari hukuman penggelapan pada 2014.

Navalny telah menolak hukuman itu karena dibuat-buat, dan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menganggapnya sewenang-wenang dan tidak masuk akal.

Sumber: Al Araby

#Rusia #Alexei Navalny #Al-Qur'an