Senin, 05 April 2021 10:27

Lalui Seleksi Ketat, 2 Kader Golkar Sulsel Lolos Ikuti Golkar Institute

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Imran Eka Saputra dan Zulham Arief.
Imran Eka Saputra dan Zulham Arief.

Pendidikan Executive Education Program for Young Political Leaders berlangsung di Kampus Golkar Institute, selama enam hari, 5--10 April 2021.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Dua kader muda DPD I Golkar Sulsel lolos mengikuti sekolah pemerintahan dan informasi publik Golkar Institute. Mereka adalah Wakil Sekretaris Bidang Komunikasi Publik, Zulham Arief dan Wakil Sekretaris Bidang Kerja Sama Ormas, Imran Eka Saputra.

Keduanya akan mengikuti pendidikan Executive Education Program for Young Political Leaders, di Kampus Golkar Institute, selama enam hari, 5--10 April 2021.

Lolosnya dua kader Golkar Sulsel ini patut dibanggakan. Mengingat, seleksi Golkar Institute sangat ketat. Bagaimana tidak, dari ratusan kader Golkar se-Indonesia yang mendaftar, hanya 40 orang yang diterima. Sementara di luar kader Golkar yang juga asal Sulsel dan lolos, ada Mudassir Hasri Gani.

Baca Juga : Berprestasi dan Bersih, DPP Golkar Tunjuk Taufan Pawe sebagai Bacalon Gubernur Sulsel

"Alhamdulilah saya dan Imran Eka lolos lolos mengikuti Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik Golkar Institute. Seleksinya sangat ketat. Mulai wawancara substansi dan wawancara administrasi hingga penulisan esai tentang gagasan politik calon peserta ke depan," kata Zulham Arief dalam rilis pers, Senin (5/4/2021).

Sekolah pemerintahan dan informasi publik Golkar Institute dibuka langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Begitupun pematari yang dihadirkan merupakan tokoh-tokoh mumpuni.

Di antaranya Menpora Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, Direktur Binar Academy Alamanda Shantika, Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian, dan rencana juga dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca Juga : Sebut Kader Terbaik Golkar, Taufan Pawe Melayat Rumah Duka Herman Heizer

Selain itu ada Akbar Tandjung, Effendi Gazali, Dino Patti Djalal, Prof. Kishore Mahbubani, Prof. Ginandjar Kartasasmita, Prof. Eduardo Araral, Prof. Lili Romli, Dr. Doli Kurnia Tandjung, Mulya Amri, Meutya Hafid, Mulya Amri, Prof. Dr. Budi Susilo Soepandji, Prof Rhenald Kasali, Airin Rachmi Diani, dan Prof. Hamdi Muluk.

Sebelumnya, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan Golkar Institute adalah sebuah terobosan baru partai beringin.

Menurutnya, Golkar Institute adalah wujud nyata kesadaran partai akan pentingnya pendidikan, inovasi, dan ide untuk mendorong perkembangan partai politik dalam dinamika zaman yang terus berubah.

Baca Juga : Direktur IPI: Putusan MK Bisa Jadi Trigger Golkar Keluar dari Koalisi Prabowo

"Golkar Institute adalah cermin dari tekad kita untuk memajukan bangsa Indonesia lewat peranan politik yang inovatif, cerdas, kreatif, dan bermartabat," kata Airlangga.

Melalui Golkar Institute, Airlangga berharap akan lahir makin banyak lagi politisi beringin yang tangguh, tokoh-tokoh yang memiliki pengetahuan, intuisi dan penciuman politik yang tajam.
Sekaligus memiliki bekal pengetahuan yang luas, kearifan jiwa yang mendalam, pemahaman kebijakan yang canggih, serta kemampuan leadership yang efektif.

Airlangga menginginkan bahwa politik adalah arena percaturan kekuasaan. Bagi Partai Golkar kekuasaan tanpa arah adalah bagaikan kapal yang berjalan tanpa tujuan yang jelas.

Baca Juga : Hasnan Hasbi Resmi Daftar Bacaleg Golkar di Gowa

Karena itu, bagi Partai Golkar, ide-ide mendasar tentang arah dan tujuan politik adalah elemen intelektual yang sangat penting sebagai pedoman dan panduan Golkar.

"Bung Hatta pernah berkata, Indonesia adalah bangsa besar, dan Indonesia akan menjadi lebih besar lagi karena karya dan pengabdian kita yang tanpa henti. Partai Golkar sangat memahami semangat mulia ini," ujarnya.

#partai golkar #Partai Golkar Sulsel #Golkar Institute