RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku sering menerima SMS penawaran dana pinjaman atau utang dalam waktu cepat.
Sri Mulyani bahkan menerima SMS uang pinjaman dan harus menghapus pesan-pesan itu tiap hari.
"Sekarang banyak yang tawarkan Anda butuh dana cepat? Itu HP saya tiap hari harus hapus-hapus kayak gitu. Anda butuh Rp1 juta, Rp5 juta, kalau kamu punya BPKB rumah, jaminan, dan sebagainya," kata Sri Mulyani dalam webinar Indonesia Data and Economic Conference 2021, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga : Kinerja APBN Juli 2023, Pendapatan dan Belanja Negara Tumbuh Positif
Maraknya SMS tersebut, kata dia, merupakan dampak dari perkembangan teknologi finansial atau fintech yang makin maju.
Melalui fintech, masyarakat bahkan bisa mendapatkan pinjaman hanya melalui perangkat ponsel dalam waktu relatif singkat dibandingkan perbankan.
Sri Mulyani pun menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dari praktik ini.
Baca Juga : Kemenkeu: 2,37 Juta PNS Sudah Terima Gaji Ke-13
Dia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memberikan edukasi agar masyarakat mengetahui mana fintech yang legal dan ilegal.
"Memonitor agar perkembangan bisa ciptakan edukasi. OJK harus katakan produk-produk yang itu (diawasi dan tidak diawasi). Fintech sekarang udah muncul, tadinya kan orang seperti tengkulak, sekarang tengkulaknya coming to your handphone," tuturnya.