"Untuk itu langkah yang diambil Kementerian Pertanian adalah melalui optimalisasi penyediaan pangan dari dalam negeri dan juga mempercepat proses impor untuk komoditas pangan yang belum sepenuhnya dicukupi dari dalam negeri, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau, dan gula pasir," beber Syahrul.
Berdasarkan hasil perhitungan sampai dengan pekan kedua Maret 2021 menunjukkan stok beras yang tersimpan di berbagai tempat seperti di Bulog, penggilingan, pedagang, PIBC, dan lainnya, total stok mencapai 6,79 juta ton. Begitu pula surplus komoditas jagung, panen pada awal tahun sampai dengan Mei 2021 merupakan puncak siklus panen besar yang tiap tahun selalu terjadi sebagai hasil penanaman awal musim hujan.
Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone
“Untuk komoditas lain diperkirakan juga akan tersedia dalam jumlah cukup di antaranya komoditas bawang, cabai, daging ayam ras, telur, gula dan minyak goreng,“ ujarnya.
Walaupun ketersediaan pangan diperkirakan akan cukup, Syahrul mengakui bahwa ada beberapa komoditas pangan yang masih harus mendatangkan dari luar negeri karena produksi dalam negeri belum dapat memenuhi total kebutuhan masyarakat, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau dan gula pasir.
“Khusus daging sapi/kerbau, walaupun telah diperkuat penyediaannya melalui impor, diperkirakan sampai akhir Mei 2021 masih kurang sehingga kami akan melakukan kerja keras untuk dapat memenuhi kekurangannya," ungkap Syahrul.
Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel