RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah Makassar, Muhammad Fikri, sebelumnya mengatakan pelaku yang penipuan">menipu Sigit Prasetya pada 2018 sudah tidak aktif lagi sebagai karyawan BRI Unit Toddopuli.
"Pelaku merupakan mantan pekerja yang sudah tidak terafiliasi dengan BRI," ujar Muhammad Fikri kepada Rakyatku, Selasa (16/3/2021).
Mendengar hal itu, korban, Sigit Prasetya mengatakan tidak masuk akal jika pelaku dinyatakan tidak aktif lagi pada 2018 saat melangsungkan aksinya tersebut.
Baca Juga : Haji Plus Berujung Nestapa: Jemaah Mengaku Ditipu Travel Al-Hijrah, Laporkan ke Polres Barru
Sebab, kata dia, bagaimana bisa seorang yang sudah berstatus bukan Karyawan, tetapi dengan leluasa menggunakan akses kantor. Bahkan, bisa mencairkan uang nasabah.
"Jika memang pelaku sudah bukan lagi bagian dari BRI, berarti pelaku memiliki peran besar di BRI Toddopuli, dong? Karena sudah tidak aktif, tapi bisa menggunakan akses ke sana ke sini," kata Sigit Prasetya saat melalui sambungan telepon.
Sigit, sapaan karibnya, menilai BRI tidak becus dalam memantau karyawan yang aktif maupun sudah tidak aktif. Itu karena si pelaku dapat beraksi tanpa diketahui.
Baca Juga : Waspada! Oknum Catut Nama Anggota DPR RI Muhammad Fauzi untuk Penipuan di Medsos
"Apalagi surat penarikan uang saya bisa ditandatangani oleh pimpinan cabang tersebut dan teller. Ini tidak masuk akal," jelasnya.
Penarikan uang tersebut, kata dia, juga seharusnya memiliki keamanan yang ekstra saat pencairan uang.
"Seharusnya saat pelaku melakukan pencarian uang pasti ada pemeriksaan buku tabungan, ataupun KTP. Sedangkan semua berkas itu ada di saya. Berarti pelaku ini memiliki andil yang cukup besar karena bisa dicairkan tanpa menggunakan dokumen tersebut," ucapnya.
Baca Juga : Marak lagi Penipuan Penerimaan Pegawai PDAM, Beni Iskandar Tegas Sampaikan Ultimatum
Pada 2019, lanjut Sigit, melalui kuasa hukumnya melakukan mediasi ke kantor wilayah BRI. Namun, sesampai di sana mendapatkan respons yang kurang baik.