Senin, 08 Maret 2021 19:01

Taufan Pawe dan Sepak Bola

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Taufan Pawe dan Sepak Bola

Kegemaran Taufan Pawe bermain bola, sudah terlihat saat bersama rekan sebayanya dulu.

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe ternyata suka olahraga sepak bola. Hal ini nampak dalam foto masa remaja yang dibagikan oleh Ketua DPD I Golkar Sulsel ini dalam akun Instagram pribadinya.

“Suatu masa, tahun 1979 di Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare, ketika masih sebagai pemain PS JAKA PUTRA, Pada saat itu masih bersekolah di SMAN 1 Parepare,” tulis Taufan.

Wali Kota dua priode tersebiut juga mendoakan rekan dalam tim sepak bola saat itu agar tetap sehat.

Baca Juga : Pj Wali Kota Parepare Akan Boyong Kadis dan Pengusaha Tinjau IKN

“Semoga teman-teman seperjuangan bersama keluarga sehat-sehat selalu. Salamakki,”doanya.

Jaka Putera diketahui merupakan salah satu klub sepak bola amatir di Kota Parepare. Klub ini banyka melahirkan talenta yang kini menjadi legenda sepeak bola Persipare Jalil Koro, Harvey Dewana dan Yan Ambasalu serta Sapri Salassa.

Kegemaran Taufan Pawe bermain bola, sudah terlihat saat bersama rekan sebayanya dulu. Ia acapkali bermain bola di dalam lokasi monumen Korban 40 ribu Jiwa, di depan Masjid Raya Parepare, seperti diutarakan oleh salah satu sahabat kecil Taupan Pawe, Ichsan Mayan dikutip dari insertkabar.com.

Baca Juga : PAD Triwulan Pertama Pemkot Parepare Lampaui Target , RSUD Andi Makkasau Tertinggi

“Taupan Pawe itu bersama saya sering menghabiskan waktu sore hari, bermain bola di dalam monumen Korban 40 Ribu Jiwa Parepare,” ujar pria asal Parepare, yang saat ini bermukim di Kalimantan Timur.

“Jadi masa itu kisaran tahun 1978-1979, saya bersama beliau bermain bola usai waktu sholat Ashar di Masjid Raya. Biasanya Taupan Pawe datang dibonceng motor vespa dari Jl. Andi Makkasau oleh ayahnya Bapak Pawe waktu itu,” kenang Ichsan mengenang era tahun 1978. Selanjutnya ia mengungkapkan aktivitas bermain bola di area Monumen Korban 40 Ribu Jiwa itu, tidak setiap hari mereka bermain disana

Tempat berkumpulnya masa itu kadang dirumahnya A. M. Amin (almarhum), beliau menjadi Camat di Soreang diera tersebut. “Kami juga sering berkumpul di rumah A. Paskori, samping Bank Masyarakat tempat penukaran mata uang asing, Money Changer Latunrung. Nah selain ditempat yang tadi saya sebutkan, kami juga bermain di lapangan SDN 3, SDN 4 dan SDN 20. Serta lapangan bola di daerah Tembo Lopi’E,” bebernya.

Baca Juga : Pj Wali Kota Parepare Lepas 300 Peserta Mudik Gratis ke Balikpapan

Adapun kawan-kawan mereka bermain seingat Ichsan Mayang pada waktu itu, yakni alm A.Rivai (A.Aco), alm Hairul dan Syahrul (callu) anak pengusaha besar era tersebut, H. Sukarno, almarhum Lakatto (anak dari Camat Ujung, Aripin Camat era tersebut) dan A.Gustar.

“Terkadang main bola bersama anak-anak M. Parawansa, Walikota Parepare tahun 1970an, Posisi yang paling sering ditempati Taupan Pawe masa itu striker saat bermain bola,” urainya.

“Karena masa itu kami tinggal disekitar area pinggir laut, yang dikenal dengan sebutan HASTOM, saat ini. Maka Klub kami dulu diberi nama BLG, alias Bajak Laut Grup,” papar Ichsan lagi.

Baca Juga : Pemkot Parepare Gelar Hala Bihalal Usai Libur Panjang Lebaran

Pertemanan dengan Taupan Pawe terus berlanjut, hingga memasuki masa menjejaki pendidikan di Sekolah Menengah Atas di Parepare, “Bahkan termasuk Karlos, owner Carlos Cafe Parepare itu, teman sepermainan Pak Taufan Pawe saat memasuki pendidikan SMA,” pungkas Ichsan.

Membela Klub Jaka Putera

Saat menginjak bangku sekolah SMA, Taupan Pawe pun tercatat masuk dalam klub Jaka Putera pada tahun 1982, dari informaasi yang dihimpun oleh INSERTKABAR, bahwa klub ini dibina oleh Kapten Arifin, dan berada di Labukkang Parepare. Pada era tersebut Walikota Taupan Pawe, tinggal di Jl. Andi Makkasau, jadi lokasinya tidak terlalu jauh. Kegemaran Taupan Pawe bermain bolanya tersalurkan di klub ini.

Baca Juga : Pj Wali Kota Parepare Sampaikan Duka Cita Atas Terjadinya Bencana Longsor di Tana Toraja

Klub Jaka Putra berdiri ditahun 1980. Nama klub Jaka Putera didedikasikan untuk anak Kapten TNI Arifin, yakni Jalaluddin Katto yang meninggal dunia dalam usia masih muda, kemudian disingkat Jaka. Sebagai catatan bahwa Jalaluddin Katto pada masa tersebut adalah pemain bola juga, dan aktif berlaga dibeberapa pertandingan. Jaka Putra bermarkas di tengah kota, yakni di daerah Labukkang. Tak jauh dari lapangan Andi Makkasau.

“Terkadang anggota klub Jaka Putera bermain, usai para pemain senior yang telah berseragam Persipare latihan. Barulah kami memasuki lapangan memanfaatkan sisa waktu, sebelum waktu petang menjelang,” ujar Yan Ambasalu, salah satu legenda Persipare, yang pernah merumput bersama Taupan Pawe.

Masuknya Taupan Pawe bergabung di Jaka Putra, tentu tak lepas dari andil Jalaluddin Katto, sebab satu almamater di SMANSA Parepare. Kadang pula Taupan Pawe diajaklah main bola mewakili SMANSA masa itu. Dalam perjalanannya klub Jaka Putera ini sering memanfaatkan lapangan Andi Makkasau baik untuk latihan, maupun dalam berkompetisi antar klub, dibawah naungan dan binaan Persipare.

Baca Juga : Pj Wali Kota Parepare Sampaikan Duka Cita Atas Terjadinya Bencana Longsor di Tana Toraja

“Posisi yang sering ditempati oleh Taupan Pawe, yakni wing forward atau penyerang sayap. Penetrasi serangan tim dari sisi kanan selalu menjadi titik, dimana Taupan Pawe menunjukkan kemampuannya waktu itu, sebab kakinya kuat pada bagian kanan,” ujar Yan Ambasalu, saat dikonfirmasi oleh INSERTKABAR.

Antara Sepatu Kico dan Supercup

Bagi Yan bermain bersama Taupan Pawe, ada nostalgia dan kesan tersendiri yang pernah dialaminya.

Baca Juga : Pj Wali Kota Parepare Sampaikan Duka Cita Atas Terjadinya Bencana Longsor di Tana Toraja

“Saya ingat masa itu, kami menggunakan setengah lapangan Andi Makkasau untuk bermain. Ada pun untuk tiang gawang, kami gunakan dan memasangnya dari bambu. Mainnya sampai jelang adzan maghrib berkumandang. Pokoknya pluit panjang itu ditandai dengan adzan Maghrib dari Masjid Raya. Yang tak jauh lokasinya dari lapangan Andi Makkasau,” tutur Yan.

Tak jarang Yan bermain bola dengan Taupan Pawe untuk membela almamater sekolahnya, yakni SMANSA Parepare.

“Kami senang bermain dengan beliau (Taupan Pawe) pada waktu mewakili nama sekolah. Ayah beliau pada masanya, berprofesi sebagai kontraktor yang terkenal di Kota Parepare, era tersebut. Tak ada yang tak mengenal sosok Bapak Pawe ayahanda Taupan Pawe, hal ini bisa jadi karena orangnya supel dan pandai berkomunikasi dengan siapa saja. Berkat ayahanda Taupan Pawe, kami mendapat akomodasi kendaraan roda empat saat berlaga di Sidrap, Pinrang dan Barru. Sehingga team nyaman dalam perjalanan, menuju tempat laga pertandingan,” urai Yan lagi.

Baca Juga : Pj Wali Kota Parepare Sampaikan Duka Cita Atas Terjadinya Bencana Longsor di Tana Toraja

Setiap pemain bola, tentu membutuhkan sepatu bola yang bagus dan nyaman digunakan untuk bermain saat berada lapangan hijau.

“Nah, sepatu yang digunakan oleh Taupan Pawe itu, mereknya Kico era tersebut termasuk sepatu bola mahal. Teman-teman yang membela Jaka Putera, hanya beliau memakai sepatu merek Kico, sementara saya hanya bisa menggunakan sepatu Super Cup,” tandas Yan.

Penulis : Hasrul Nawir
#Pemkot Parepare