RAKYATKU.COM - Presiden Amerika Serikat (AS ), Joe Biden, meski menyampaikan rasa frustrasi, memiliki kewenangan terbatas untuk membatalkan keputusan gubernur negara bagian yang mengakhiri wajib masker dan pembatasan lain di tengah pandemi COVID-19.
"Saya kira itu kesalahan besar," kata Biden kepada sekelompok kecil wartawan, Rabu (3/3/2021) waktu setempat, di Oval Office ketika ditanya mengenai gubernur dari Partai Republik di Texas dan Mississippi yang mencabut pembatasan dan mengizinkan bisnis dibuka kembali dengan kapasitas penuh.
Walau sudah ada vaksin, kata Biden, memakai masker tetap menjadi hal penting. "Hal terakhir yang kita butuhkan adalah pemikiran kuno bahwa 'semuanya baik-baik saja. Jadi copot masker dan lupakan'," kata Biden.
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
Selama pemerintahan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump--yang meremehkan tingkat keparahan COVID-19 meskipun akhirnya ia terinfeksi--tidak mengenakan masker menjadi sebuah pernyataan politik.
Sejak menjabat pada Januari, Biden dan pejabat tinggi kesehatan federal berulang kali menekankan penggunaan masker dan menjaga jarak sosial serta meningkatkan jumlah vaksinasi warga AS.
Biden dalam interaksi singkat dengan wartawan mengatakan dia membawa catatan jumlah terbaru warga AS yang telah meninggal karena virus corona.
Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas
“Sampai kemarin, kita telah kehilangan 511.874 orang Amerika. Kita akan kehilangan ribuan lagi,” kata Biden.
“Kita tidak akan sepenuhnya divaksinasi sampai sekitar musim panas.”
Sumber: VOA Indonesia