RAKYATKU.COM – Untuk pertama kalinya komoditas produk olahan unggas dan sapi asal Indonesia berhasil menembus pasar Qatar.
"Ini bukan soal uangnya yang banyak, yang penting terobos pasarnya dahulu. Kita siap back up bantuan yang dibutuhkan, kita siap!" ungkap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor tersebut secara daring, Rabu (24/2/2021).
Sebanyak 3,6 ton produk daging unggas dan sapi olahan milik PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) dan saat yang bersamaan juga enam ton produk unggas olahan sebagai pesanan berulang atau repeat order dilepas juga menuju pasar Jepang.
Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam
Menurut Mentan, sektor pertanian adalah satu-satunya harapan kita saat ini, untuk itu seluruh jajaran pemangku pembangunan pertanian harus bergerak cepat, tidak boleh lambat dan harus bekerja secara extraordinary.
Masih menurut pria yang biasa disebut SYL ini, program kita tidak hanya berhenti sampai peningkatan produktivitas, namun juga harus masuk ke sektor of farm-nya atau proses pengolahan dan pemasaran lebih lanjut.
Suparman, komisaris independen CPI yang juga hadir secara daring menyampaikan bahwa ekspor PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian terus berupaya mendorong ekspor produk olahan unggas, pakan ternak dan anak ayam umur sehari (DOC). Sehingga produknya dapat memasuki pasar ekspor berbagai negara seperti Jepang, Papua Nugini, Republik Demokratik Timor Leste dan kini bisa masuk ke Qatar.
Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan
Lembaran Baru Pasar Qatar
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil yang turut hadir untuk menyerahkan sertifikat kesehatan karantina atau health certificate sebagai persyaratan ekspor negara tujuan menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2020 belum ada ekspor pertanian kita ke negara Qatar.
"Untuk itu kami mengapresiasi PT CPI yang telah berhasil menembus pasar ekspor ini dan semoga menjadi jalan bagi komoditas pertanian lainnya," kata Jamil.
Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel
Dari data pada sistem perkarantinaan IQFAST Barantan, Jamil menyebutkan untuk pasar Jepang telah beberapa komoditas asal sub sektor perternakan yang masuk laris di negeri Sakura itu. Antara lain, tulang cacah (Cattle Bone Grist), pakan ternak (premix), dried specimens, daging ayam olahan, jaket bulu bebek dan tokek.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perkembangan ekspor-impor khususnya untuk sektor pertanian sebesar 13,91 persen pada bulan Januari 2021. Atau secara total peningkatan nilai ekspor secara year on year nilai ekspor Januari pada 2021 ini mengalami peningkatan 12,24 persen.
Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel
Peningkatan secara signifikan ekspor sektor pertanian berkontribusi besar terhadap perekonomian makro dan merupakan capaian yang diraih dari hasil kerja dan program yang bagus.
Tidak hanya fokus pada produksi, Kementan di bawah komando Syahrul Yasin Limpo memacu hingga aspek hilir agar terjadi kenaikan ekspor pertanian.
"Kami mengawal program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks, Red), sebagai upaya percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Program ini untuk mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Program ini dirancang untuk menggerakan roda ekonomi nasional, mulai dari sisi produksi sampai proses pengolahan," terang Jamil.
Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
Turut hadir secara virtual oleh Duta Besar RI untuk Qatar, Deputi Bidang Pangan & Agribisnis, dirjen Perdagangan Luar Negeri, kepala BPOM, ketua Satgas Pangan, ketua Komisi KPPU, serta jajaran eselon I lingkup Kementan.
Mentan SYL kembali menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan akselerasi untuk menggeliatkan kembali perekonomian. Ia yakin bahwa Indonesia tidak kalah dengan negara lain, karena produk kita dibutuhkan negara lain. Semua bermuara pada ekspor, marketplace, pasar ritel sehingga kerja sama perlu terus ditingkatkan dan pemerintah dalam hal ini posisinya sebagai pendamping dan mengenergikan.
“Sekali lagi saya bangga dan mengapresiasi ekspor perdana kali ini karena membuka lembaran baru di tahun 2021. Ini harus bisa memacu semangat dalam menghadapi Covid-19," tandas Mentan SYL.