Selasa, 16 Februari 2021 19:29

Diperkirakan Lebih Cepat Menular, Ditemukan 7 Varian Baru Covid-19 di Amerika Serikat

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Diperkirakan Lebih Cepat Menular, Ditemukan 7 Varian Baru Covid-19 di Amerika Serikat

Para ilmuwan khawatir, karena mutasi tersebut berpotensi mempermudah virus memasuki sel manusia.

RAKYATKU.COM - Para peneliti telah menemukan tujuh varian virus corona di AS, dengan mutasi pada huruf genetik yang sama.

Melansir Business Insider, varian baru virus corona ditemukan di negara bagian di seluruh Amerika Serikat dan belum jelas apakah strainnya lebih menular atau tidak, tetapi sejauh ini para peneliti khawatir itu lebih menular.

"Jelas ada sesuatu yang terjadi dengan mutasi ini," kata Jeremy Kamil, ahli virus di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana, Shreveport.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Kamil, rekan penulis studi baru tersebut, mengatakan bahwa dia sedang mengurutkan sampel virus corona ketika dia melihat varian baru, yang memiliki mutasi pada asam amino yang sama.

Para ilmuwan khawatir, karena mutasi tersebut berpotensi mempermudah virus memasuki sel manusia.

Kamil mengatakan, semua virus berasal dari garis keturunan yang sama, dan setelah memasukkan genom ke dalam database online yang digunakan oleh ilmuwan lain, dia mengetahui bahwa ada ilmuwan di New Mexico yang juga menemukan varian yang sama dengan mutasi yang sama.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

Garis keturunan yang terdeteksi oleh Kamil berasal dari 1 Desember, dan sampel dari New Mexico berasal dari Oktober, tetapi tidak jelas kapan varian virus ini benar-benar muncul.

Sampel dari seluruh negeri telah muncul dengan varian ini, tetapi dengan sekuensing genom terbatas, sulit untuk memahami seberapa umum virus yang bermutasi ini.

"Saya masih sangat ragu untuk memberikan lokasi asal garis keturunan ini saat ini," kata Emma Hodcroft, seorang ahli epidemiologi di Universitas Bern dan salah satu penulis studi baru tersebut, kepada Times.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

Studi ini belum ditinjau sejawat. Para ahli mengatakan kepada Times, bahwa eksperimen tambahan diperlukan untuk menilai apakah mutasi ini berdampak pada penularan atau morbiditas.

Virus varian lain yang lebih menular sebelumnya telah ditemukan di tempat lain.

Analisis baru-baru ini menemukan bahwa varian yang pertama kali ditemukan di Inggris, yang dikenal sebagai B.1.1.7, 35% hingga 45% lebih menular daripada strain lain yang menyebar di AS.

Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19 Jelang Pembelajaran Tatap Muka Pemkot Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Bahkan, penilaian baru oleh para ilmuwan pemerintah Inggris menemukan, bahwa varian yang sama tersebut 30% hingga 70% lebih mematikan dari virus corona asli.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga telah memperkirakan itu akan menjadi varian virus corona yang paling umum pada bulan Maret.

sumber: kompas.com

#Covid-19