Selasa, 16 Februari 2021 17:09

Pernah Jadi Sopir, Kades, Camat, hingga Menteri, Maret 2021 Syahrul Yasin Limpo Jadi Profesor

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo mencoba memadukan hukum positif dan kajian aturan-aturan serta pesan-pesan yang terkait dengan kearifan lokal.

 

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Meniti karier sebagai pegawai biasa. Sering disuruh sebagai sopir oleh atasannya. Lalu, diamanahkan sebagai kepala desa.

Tak hanya itu. Kariernya makin menanjak. Jadi, sekcam, camat, dan kemudian kepala bagian kehumasan (kabag humas).

Baca Juga : Kejar Zero PMK di Banten, Irjen Kementan Awasi Vaksinasi Ternak

Mumpuni dalam memimpin dan supel dalam mendekati rakyat, membuatnya makin dicintai. Tak ayal, ia kemudian terpilih sebagai bupati Gowa dua periode. Selanjutnya, melalui jalur pilkada, ia terpilih sebagai wakil gubernur. Kala itu, Amin Syam, sebagai pasangannya; gubernur Sulsel.

Selanjutnya, lagi-lagi melalui jalur pilkada langsung, pria yang dikenal jago pidato ini kemudian memenangkan Pilgub Sulsel dua periode. Dan, sekarang, Sang Komandan, --demikian ia akrab disapa-- dipilih Presiden RI Joko Widodo sebagai Menteri Pertanian.

Itulah sekilas sosok Syahrul Yasin Limpo. Pria asal Sulsel yang sukses meniti karier dari pegawai biasa sampai menjabat menteri.

Baca Juga : Buka-bukaan Partai Politik Beri Sinyal Dukung AAS di Pipres 2024

Tapi, bukan itu yang bakal menjadi pembahasan. Kali ini, yang menarik adalah Syahrul yang sudah meraih gelar "sangat terpelajar" alias doktor di bidang hukum, kini ingin meraih gelar "maha guru" alias profesor.

Rakyatku.com yang belum lama ini berbincang santai dengan Sang Menteri, membenarkan bahwa tak lama lagi ia akan mempresentasikan sebuah karya untuk meraih gelar profesor. "Insya Allah, Maret ini," katanya, dengan nada meyakinkan.

Baca Juga : Kunjungi Peternakan Sapi di Tangerang, Mentan SYL Pastikan Stok Aman Hingga Lebaran

Lalu, apa yang menjadi kajian Sang Komandan? Syahrul mengungkapkan, ia mencoba memadukan hukum positif dan kajian aturan-aturan serta pesan-pesan yang terkait dengan kearifan lokal. Ya, pesan-pesan leluhur yang betul-betul sangat berkorelasi dengan, --bahkan-- kehidupan masyarakat kekinian.

Syahrul kemudian memberikan pengandaian. Pria yang dikenal supel dengan jabat tangannya ini, merujuk pada pesan leluhur yang mengingatkan bahwa pemerintah itu hadir untuk memberi manfaat.

Tak kalah pentingnya, Syahrul menegaskan bahwa pemerintah yang baik harus memerintah sesuai dengan keinginan rakyat. Rakyat pun harus dilibatkan semaksimal mungkin. Sehingga, capaian bisa diraih dengan maksimal pula.

Baca Juga : Beri Perhatian Petani Milenial di Merauke, Mentan SYL: Saya Janji Akan Datang Lagi

Sang Komandan pun memberikan contoh sederhana. Ia mencontohkan keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Jika masyarakat secara luas terlibat, maka polisi dan TNI pasti akan mudah untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban itu. Demikian pula, sebaliknya.

Khusus di pemerintahan yang puluhan tahun ditekuninya,--bahkan Syahrul, tak berlebihan jika disebut paripurna dalam meniti karier di bidang ini-- mewanti-wanti bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang sedikit terlibat memerintah. Ia memastikan, pemerintah yang baik adalah lebih banyak melibatkan rakyatnya.

Baca Juga : SYL: Jangan Pernah Bohongi Nalarmu!

Karena, kata dia lagi-lagi memberikan warning, pemerintah yang menciptakan "menara gading", akan membuat masyarakatnya tak percaya. Bahkan, cenderung apatis yang bisa justru membuat sebuah pemerintahan sulit mencapai tujuan.

Terkait dengan gelar profesor yang menjadi impian seorang Syahrul Yasin Limpo, memang tak perlu diragukan lagi. Puluhan buku telah dibuatnya. Syahrul juga mengukir ratusan prestasi, baik secara nasional maupun internasional saat masih menjabat gubernur Sulsel. Syahrul, bahkan pernah meraih Bintang Mahaputera.

Nah, yang menarik, jika Syahrul betul-betul meraih gelar profesor, maka sejumlah kalangan pun memberi gelar baru. Syahrul diberi gelar sebagai profesor lapangan.

Baca Juga : SYL: Jangan Pernah Bohongi Nalarmu!

Bukan tanpa argumen, memang. Syahrul besar di lapangan. Sang Komandan sudah puluhan tahun meniti kariernya di pemerintahan. Bahkan, dari pegawai biasa,-- yang mulanya disuruh atasannya sebagai sopir-- sampai kemudian dipercaya sebagai Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Apa yang akan menjadi kajian Syahrul Yasin Limpo dalam presentase gelar profesornya? Lalu, apa saja yang bisa menjadi inspirasi dari sosok Syahrul Yasin Limpo? Nantikan wawancara khususnya di Rakyatku.com (Created by: Subhan Yusuf)

#syahrul yasin limpo jadi profesor #menteri pertanian #SYL jadi profesor