RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dibangun di atas lahan seluas 5 hektare, Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia di Kecamatan Manggala, Kota Makassar tampil lebih modern.
Bangunan yang menelan anggaran sebesar Rp13,5 milliar tersebut, terdiri dari beberapa bagian babgunan, seperti bangunan utama seluas 1200 meter, ruang pelayua, kadang pemotongan hewan, ruangan meeting dan kantor, pengolahan limba dan lainnya.
Pembangunan RPH moderen tersebut merupakan kolaborasi antara Pemkot Makassar dengan Pemprov Sulsel. Pemkot menyediakan lahan seluas 5 hektar sementara Pemprov membangun gedung dan pemerintah pusat menyediakan alatnya.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
RPH-R ini, diresmikan secara langsung oleh
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah. Senin, 8 Februari 2021.
"Insyaallah kita betul-betul mendapatkan daging bersih dan halal. Ini bukti kalau pemerintah saat ini ada sinergi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota," kata Nurdin Abdullah, usai meninjau langsung RPH-R tersebut.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Menurut Nurdin, pembangunan RPH moderen ini merupakan salah satu keberhasilan dari kolaborasi pemerintah saat ini, pasalnya mampu merubah peradaban soal kehigenisan daging khususnya di Makassar.
"Kita tidak bisa sendiri, tapi kita butuh orang lain. 2 tahan lebih saya menjadi Gubernur kita bergerak bersama lewat kolaborasi kita semua, karena semua kita harus jaga sama-sama," jelasnya.
Nurdin berharap, setelah proses penyerahan pengelolaan dari Pemprov Sulsel ke Pemkot Makassar sama-sama menjaga RPH moderen ini. Sebab, ini memang Pemprov yang membangun gedungnya, tapi sama-sama uang milik rakyat.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
"Teman -teman di Pemkot jangan anggap karena gedung ini bukan Pemkot yang bangun, kemudian tidak di jaga dengan baik. Tapi ini bangunan di bangun dari uang rakyat, jadi harus di manfaatkan dengan baik untuk masyarakat," ungkapnya.
”Tadi pak wali bilang menyiapkan pembebasan lahan 3 hektar, Provinsi lebih awal menganggarkan 17 miliar. Jadi kalau saya siapkan 17 miliar jangan tidak dipakai pak wali, sia-sia, yang rugi rakyat,” tegasnya.
Lewat kesempatan tersebut, Gubernur Sulsel, Pj Walikota Makassar, dan Plt Kadis Peternakan dan Hewan menyaksikan proses tanda tangan MoU dengan organisasi pemotongan hewan, pengusaha dan pelaku retail.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak