Jumat, 05 Februari 2021 09:07

Baku Tembak dengan Tersangka Pornografi, 2 Agen FBI yang Tewas Ternyata Bekerja untuk Lindungi Anak-Anak

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: AP News.
Foto: AP News.

Tiga agen FBI lainnya luka-luka dalam insiden ini.

RAKYATKU.COM - Biro Penyidik Federal FBI, Rabu (3/2/2021), mengidentifikasi tersangka pornografi anak yang membunuh dua agen FBI di sebuah kompleks apartemen di Florida, Amerika Serikat, sebagai David Huber (55).

Agen FBI, Daniel Alfin, menarik perhatian internasional ketika dirinya memimpin tim yang berhasil menutup sebuah situs pornografi anak utama di seluruh dunia.
Sementara agen FBI, Laura Schwartzenberger, bekerja lebih tekun, dengan mengajar anak-anak dan orang dewasa tentang bagaimana mencegah eksploitasi seksual di dunia maya.

Aflin dan Schwartzenberger tewas ditembak pada Selasa (2/2/2021) ketika akan melakukan penggeledahan rumah seorang tersangka pornografi anak di sebuah apartemen di South Florida.

Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina 

Mereka mengabdikan karier untuk menangkap penjahat-penjahat yang menganiaya anak-anak secara seksual, sering kali melampaui batas-batas legal privasi komputer.

Scott O'Dell mengatakan kepada WPLG-TV bahwa dia bertemu dengan Schwartzenberger ketika putranya diculik dua tahun lalu.

"Dia merupakan agen FBI saya,” ujarnya. “Sangat jelas dia memiliki rasa cinta dan pemahaman yang sangat besar pada anak-anak dan hak anak-anak,” tambahnya.

Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas

Tiga agen FBI lainnya luka-luka dalam insiden itu. Sementara Huber bunuh diri dalam baku tembak itu.

Dokumen pengadilan Florida menunjukkan Huber hanya memiliki kasus pelanggaran lalu lintas berskala kecil.

Dia tidak terdaftar sebagai pelaku penganiayaan seksual dan tidak memiliki catatan pernah dipenjara. Dokumen menunjukkan dia memiliki sebuah bisnis konsultasi komputer dari tahun 2008 hingga 2020.

Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin

Sumber: VOA Indonesia

#FBI #Amerika Serikat