RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Pengungsi korban gempa asal Sulawesi Barat (Sulbar) bertambah di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Tercatat sementara kurang lebih ratusan orang.
Kepala Dinas Sosial Jeneponto, Nirmala Suaib mengatakan pengungsi korban gempa Sulbar yang mengunsi di Jeneponto sebanyak 427 orang. Tersebar di beberapa kecamatan.
"Pengungsi korban gempa Sulbar yang mengungsi di Jeneponto sebanyak 427 orang. Di Kecamatan Batang 51 orang, Kelara 334 orang, Bangkala 18 orang, Arungkeke 6 orang, dan Tamalatea 18 orang," terangnya, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif
Sebelumnya, Rakyatku.com memperoleh data dari Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) 51 orang meninggalkan Mamuju setelah kejadian. Tiba di daerah yang berjuluk Butta Turatea, Senin (18/1/2021) sekitar pukul 03.00 wita.
Kepala Bidang Humas Infokom Jeneponto, Mansur menyebutkan pengungsi gempa Sulbar awalnya diketahui 48 orang. Namun, setelah dilakukan pendataan ulang ternyata 51 orang. Mereka ditampung keluarganya.
"Sebagai bentuk simpati, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar melalui Kadis Sosial Nirmala Suaib beserta rombongan mengunjungi pengungsian di rumah warga dan menyerahkan bantuan sembako kepada korban gempa Sulbar," terangnya, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Pada kesempatan itu, melalui kepala Dinas Sosial, bupati Jeneponto menyampaikan pesan kepada para pengungsi agar bersabar atas musibah yang terjadi.
"Mudah-mudahan ini bisa membantu bapak-ibu sekalian, serta dapat bersabar atas musibah yang terjadi. Tadi kita bawakan sombako yakni ada mi instan, telur, beras, dan ikan kaleng," sebutnya
Sementara Dinas Kesehatan Jeneponto melalui Puskesmas Togo-Togo melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara kepada para korban gempa Sulbar.
Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit
"Tadi dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap korban gempa Sulbar yang mengungsi ke Jeneponto dan diketahui sebanyak 14 kepala keluarga," ujarnya.
Sementara Badan Permusyawaratan Desa Camba-Camba, Alex mengatakan, sebanyak 51 orang warga Jeneponto itu sudah kurang lebih 30 tahun merantau di Sulbar dan menetap di Mamuju.
Warga asal Jeneponto tersebut ada yang bekerja sebagai sopir truk, tukang ojek, tukang batu, dan pekerjaan lainnya.
Baca Juga : Kanwil Kemenkumham Sulsel Lakukan Pendampingan Penilaian KKP HAM dan Pelaporan Aksi HAM di Tiga Kabupaten
Salah seorang pengungsi, Rahmatia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto atas segala perhatian dan bantuan yang diberikan.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya bantuan dan perhatian ta," ucapnya.