RAKYATKU.COM,WAJO -- Banjir kiriman dari hulu Sungai Walennae merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Rabu (20/1/2021).
Informasi yang dihimpun, hingga hari ini terdapat dua desa dan dua kelurahan terdampak banjir Kecamatan Sabbangparu.
Kedua desa/kelurahan tersebut yakni, Desa Ujung Pero, Desa Salotengnga, Kelurahan Walennae, dan Kelurahan Sompe.
Baca Juga : PLN Tanggap Amankan Pasokan Listrik Akibat Banjir di Kabupaten Sidrap
Tercatat, sekitar 151 kepala keluarga di Kecamatan Sabbangparu rumahnya terendam banjir. Desa Ujung Pero 50 KK, Desa Salotengnga 56 KK, dan Kelurahan Walennae 45 KK. Ketinggian air mencapai 75 sentimeter.
Sekretaris Desa Ujung Pero, Nurul Inayati yang dihubungi Rakyatku.com menyebutkan, selain banjir kiriman, intensnya hujan dalam tiga hari terkahir juga menjadi penyebab banjir.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Minta Camat Stand By Pastikan Keselamatan Warga
"Air mulai masuk sore kemarin. Selain karena banjir kiriman, juga karena intensitas curah hujan dalam tiga hari terakhir," kata Ina, sapaan akrabnya.
Lanjut Ina, banjir di desanya kian diperparah dengan bobolnya tanggul sepanjang kurang lebih 40 meter di desa tersebut yang belum diperbaiki.
"Ada tanggul yang bobol dan belum diperbaiki. Sehingga volume sungai naik sedikit saja, Desa Ujungpero sudah kebanjiran," terangnya.
Baca Juga : Banjir Belum Surut, Pemkab Wajo Terus Salurkan Bantuan
Akibat banjir, selain merendam sekitar 50 rumah warga, banjir di Desa Ujung Pero juga merendam satu sekolah dasar, satu PAUD, satu unit posyandu, jalan desa sepanjang kurang lebih 350 meter, serta area persawahan kurang 200 hektare.
"Paling parah sawah warga. Ada ratusan hektare sawah baru tanam terdampak banjir. Kondisi ini diperparah karena bukan cuma luapan air sungai saja yang merendam sawah warga, tapi air Danau Tempe juga ikut meluap. Kalau air tidak cepat surut, petani terancam gagal penen," terangnya.
Hingga siang Ini, tambah Ina, ketinggian air di pemukiman warga telah mencapai paha orang dewasa.
Baca Juga : Camat, Lurah dan Kepala Desa Diminta Mutakhirkan Data Korban Banjir Wajo