Sabtu, 16 Januari 2021 23:02

Kisah Relawan Gempa Bumi Sulbar yang Nyaris Dijarah dan Dipukuli

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hendro Kriswanto.
Hendro Kriswanto.

"Tadi saya sempat diberhentikan, padahal bawa mobil ambulans. Saya nyaris kena pukul juga, tapi ada warga lain yang menghalangi."

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Terjadi Penjarahan terhadap relawan yang membawa bantuan kemanusiaan kepada korban gempa bumi di Sulawesi Barat.

Di beberapa ruas jalan menuju Kota Mamuju, oknum warga mulai meluber ke jalan menunggu mobil-mobil pengangkut logistik.

"Tadi saya sempat diberhentikan, padahal bawa mobil ambulans. Saya nyaris kena pukul juga, tapi ada warga lain yang menghalangi. Alhasil cuma bodi mobil saja yang dipukul-pukul. Yang paling banyak itu di Tapalang, Kecamatan Simboro dan kepulauan, serta Kecamatan Malunda," terang Hendro Kriswanto, relawan Pasukan Anak Saleh (Paskhas) Kota Parepare saat dihubungi lewat panggilan telepon, Sabtu(16/1/2021).

Baca Juga : Gubernur Sulsel Bersama CSR Perusahaan Kirim Bantuan Rp1 Miliar untuk Gempar Sulbar

Hendro pun berkisah terkait perjalananya menjalankan misi kemanusiaan yang harus melewati perjalanan cukup panjang dan melelahkan.

"Rombonganku mulai start Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 20.00, sampai di Mamuju Sabtu (16/1/2021) pukul 14.00. Padahal, normalnya hanya berkisar 7-8 jam perjalanan," ungkapnya.

Kendala yang ditemukan sepanjang perjalanan, kata Hendro, di antaranya karena banyaknya titik longsoran baru. Hal itu menyebabkan beberapa akses jalan tertutup sehingga menunggu alat berat terlebih dahulu untuk menyingkirkan material longsor.

Baca Juga : Rusak Akibat Gempa, Masjid Babul Jannah Majene Kembali Dibangun

"Kondisi hujan deras juga menambah labilnya tanah selain gempa susulan. Kalau dari Majene lancar karena stand by alat beratnya. Yang lambat itu kalau sudah masuk daerah Mamuju," tutupnya.

Penulis : Hasrul Nawir
#gempa sulbar #gempa majene