RAKYATKU.COM - Siapa yang tidak senang, jika akhirnya bisa lulus dan kuliah di perguruan tinggi yang diimpikan. Itulah yang dirasakan Antoinette Love.
Siswa ini telah diterima di 115 kampus. Lebih dari itu, dia mendapat beasiswa senilai US$3,7 juta atau setara Rp52 miliar.
Tak menyangka mendapatkan itu semua, Antoinette Love terlihat kebingungan atas keberuntungan dan pencapaiannya itu.
Baca Juga : IKA SMANPIT Serahkan Beasiswa kepada Alumni Kelas Tahfiz UPT SMAN 6 Wajo
Dikutip dari USA Today via keepo.me, Antoinette Love yang statusnya adalah siswa di High School of New Orleans ini, mulai mendaftar program beasiswa sejak September 2018.
Hingga akhirnya, dia mendapat kabar kalau sejumlah lembaga memberinya beasiswa beberapa bulan setelah pendaftarannya itu.
Ucapan berdatangan kepada Antoinette Love. Baik guru maupun teman-temannya memberikan ucapan selamat atas apa yang telah diraihnya.
Baca Juga : Tebar Benih Kebaikan, Polres Barru Berikan Beasiswa di Hari Bhayangkara
Lebih-lebih atas keberuntungan yang didapatkan dan membuat bangga orang-orang di sekitarnya itu. Namun, hal unik itu bisa terkuak setelah beberapa orang menanyakan cara Antoinette Love mendapatkan itu semua.
Rupanya, Antoinette Love sampai lupa di mana saja dia telah mendaftar. Akan tetapi, satu hal yang dia tahu bahwa semua itu dilakukan untuk mengukur kemampuannya sendiri dengan ikut tes di mana-mana.
"Aku ingin tahu berapa banyak kampus yang bisa kumasuki. Itulah sebabnya aku terus mendaftar," terang Antoinette Love.
Baca Juga : Pemkab Gowa Siapkan Beasiswa Ilmu Hukum di Unhas
Antoinette Love pun tidak berharap banyak perguruan tinggi menerimanya karena saat ini dia malah menjadi bingung.
"Ya ampun, awalnya aku tidak berpikir bakal mendapat kabar baik sebanyak ini," jelasnya.
Tidak terlalu mengherankan pula karena sebenarnya Antoinette Love adalah siswa berprestasi. Siswa ini ternyata aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial dan ekstrakurikuler.
Baca Juga : SGM Bersama Indomaret, Beri Beasiswa Kepada 20 Sekolah se-Indonesia
Hal itu dilakukannya untuk bisa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Selain kegiatan itu, gadis ini juga mengisi waktunya bekerja paruh waktu dengan berdagang.
Siswa yang suka IPA dan tertarik menjadi guru ini belum memutuskan kampus mana yang akan dipilihnya. Dia sedang berencana mengunjungi beberapa kampus, kemudian bisa menentukan pilihannya.
Beberapa kampus besar di Amerika Serikat pun menjadi salah satu pertimbangannya dalam melanjutkan pendidikannya itu.