Rabu, 13 Januari 2021 09:50

Kasus Covid-19 Terus Naik, Sistem Kesehatan Indonesia Bisa Lumpuh

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: Suara)
Ilustrasi. (Foto: Suara)

Per 12 Januari, kasus COVID-19 bertambah sebanyak 10.047, sehingga jumlah kasus aktif corona mencapai 126.313 atau 14,9 persen.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seiring dengan terus meningkatnya kasus harian COVID-19.

Penambahan kasus positif harian itu, kata Wiku, berimbas negatif kepada efektivitas penanganan pandemi di Indonesia, karena meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur serta bertambahnya beban petugas kesehatan.

“Apabila angka ini terus meningkat dan menyebabkan rumah sakit penuh, maka sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat COVID-19. Sistem kesehatan kita akan lumpuh, apabila sistem kesehatan kita lumpuh hal ini tidak hanya merugikan penderita Covid-19 semata, namun juga masyarakat umum yang membutuhkan perawatan akibat penyakit lain selain Covid-19. Utamanya mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan esensial seperti penderita penyakit paru dan jantung,” ujar Wiku dalam telekonferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga : Inilah Keppres Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Covid-19 di Indonesia

Per 12 Januari, kasus COVID-19 bertambah sebanyak 10.047, sehingga jumlah kasus aktif corona mencapai 126.313 atau 14,9 persen. Adapun jumlah kasus sembuh secara keseluruhan tercatat 695.807 atau 82,2 persen, sementara jumlah kasus meninggal kumulatif adalah 24.645 atau 2,9 persen.

Kasus Positif Pekanan Naik 26 Persen

Wiku menjelaskan, kenaikan kasus positif secara nasional mencapai 26 persen dibandingkan dengan pekan lalu. Kenaikan ini disebabkan oleh penambahan kasus harian sekitar 9.000 hingga 10.000.

Baca Juga : Pemerintah Resmi Cabut Status Pandemi Covid-19, Beralih Jadi Endemi

Jumlah kasus kematian menurun sebanyak 1,7 persen dibandingkan dengan minggu lalu. Lima provinsi yang mencatatkan kasus kematian tertinggi adalah Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, kepulauan Bangka Belitung, dan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, tingkat kesembuhan secara nasional pada pekan ini naik 9,5 persen dibandingkan dengan pekan lalu. Menurutnya, hal ini melanjutkan tren perkembangan kenaikan kasus sembuh yang sudah terjadi selama lima minggu terakhir.

Adapun lima provinsi dengan tingkat kesembuhan tertinggi adalah DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Banten.

Baca Juga : Indonesia Siap Masuki Fase Endemi Covid-19, Biaya Perawatan Tak Ditanggung Pemerintah

Zona Risiko COVID-19

Perkembangan jumlah zona risiko COVID-19 disebut Wiku tidak bergerak ke arah yang baik. Pasalnya, yang masuk ke dalam zona merah naik dari 54 menjadi 70 kabupaten/kota. Semetara yang masuk ke dalam zona oranye turun menjadi 374 dari 388 kabupaten/kota.

“Ini artinya perkembangan zonasi risiko daerah mengalami pergeseran ke arah yang lebih buruk ditandai dengan zona merah yang angkanya meningkat secara signifikan. Ini adalah situasi yang tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Saya meminta kepada pimpinan daerah untuk benar-benar waspada dengan status zona resiko merah ini, ini artinya perlu ada yang dievaluasi dari penanganan Covid 19 di wilayah-wilayah tersebut,” paparnya.

Baca Juga : Tren Penyebaran Covid-19 Meningkat, Jokowi Ingatkan Kembali Pentingnya Vaksinasi

Sumber: VOA Indonesia

#Satgas Covid-19 #Covid-19 Indonesia