RAKYATKU.COM - Basarnas sedang dalam upaya pencarian titik pasti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.
Itu karena Emergency Locator Transmitter (ELT) atau transmisi lokasi emergensi dalam pesawat tidak memancarkan sinyal.
"Jadi di setiap pesawat itu ada ELT. Semua ELT pesawat teregistrasi di Basarnas. Nah, tapi dalam kejadian ini, ELT tidak memancarkan sinyal marabahaya," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen Bambang Suryo Adi dalam konferensi pers, Sabtu (9/1/2021) malam.
Baca Juga : Viral Video Penumpang Yeti Airlines Live di Facebook Saat Pesawat Jatuh di Nepal
Basarnas memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021), jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pesawat diduga jatuh di perairan di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. "Kami menerima informasi pukul 14.55 WIB soal Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak. Setelah itu kami koordinasi dengan pihak Bandara Soekarno - Hatta," ungkap Bambang.
Basarnas segera mengerahkan kapal-kapal karet, sea rider, dan alat penyelamatan lain ke titik lokasi diduga pesawat itu jatuh.
Baca Juga : 68 Penumpang Pesawat yang Jatuh di Nepal Ditemukan Tewas, 4 Orang Masih Proses Pencarian
"Sekitar 1,5 mil sampai 2 mil dari mulut pantai, di situlah kami melakukan pencarian," tutur Bambang.
Sumber: Suara