Rabu, 06 Januari 2021 14:46

Terduga Teroris yang Mati Ditembak Merupakan Jaringan ISIS, Sudah Rutin Latihan Menembak

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Istimewa.
Foto: Istimewa.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam, mengatakan dua terduga teroris yang meninggal tersebut merupakan jaringan teroris pendukung ISIS.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dua terduga teroris meninggal dunia saat penyergapan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Villa Mutiara Cluster Biru, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (6/1/2021) sekitar pukul 06.00 Wita.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam, mengatakan dua terduga teroris yang meninggal tersebut merupakan jaringan teroris pendukung ISIS.

"Telah dilakukan upaya hukum dan penangkapan terhadap jaringan teror pendukung khilafah ISIS," kata Merdi.

Baca Juga : Blak-blakan Dideportasi Singapura, Ustaz Abdul Somad: Apakah karena Teroris? Apakah karena ISIS?

Merdy mengatakan, keduanya meninggal setelah petugas melakukan tindakan tegas karena melawan dengan menggunakan senjata tajam dan senapan angin.

"Bahwa kedua tersangka bersama dengan jaringannya yang terpusat di Villa Mutiara merupakan jaringan JAD, bersama dengan ratusan jemaah lainnya yang menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada tahun 2015 di Pondok Pesantren Ar-Ridho, pimpinan Ustaz Basri yang meninggal di Nusakambangan dalam kasus teror. Kemudian juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara dan Yayasan Ar-Ridho," jelas Merdi.

Merdi juga menyebut, sebelumnya terduga teroris tersebut telah berupaya untuk bergabung dengan kelompok teroris ISIS. Namun, upaya tersebut berhasil digagalkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca Juga : 33 Warga Afghanistan Tewas, 43 Terluka Setelah Ledakan Masjid di Provinsi Kunduz

"Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Suriah, namun dapat dibatalkan di Bandara Soetta," tambahnya.

Tak hanya itu, mereka pun diduga kuat terlibat dalam teror yang terjadi di Filipina. Bahkan mereka disebut telah rutin melakukan latihan menembak.

"Terlibat juga dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo di Filipina. Di mana pelaku (bom bunuh diri) merupakan kelompok jemaah di Villa Mutiara. Dan mulai bulan Oktober tahun 2020 lalu secara rutin melakukan latihan menembak," ungkapnya.

Penulis : Syukur
#Teroris #Teroris Makassar