RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Pasien Covid-19 membeludak. Pemerintah Provinsi Sulsel sudah menyiapkan langkah antisipasi. Salah satunya memperbanyak ranjang rumah sakit.
Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah menegaskan akan menambah kapasitas ruang-ruang isolasi. Itu disampaikan saat memimpin rapat konsolidasi dengan dinas dan rumah sakit di Makassar, Minggu (3/1/2021).
Nurdin mengemukakan, pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit, baik RS utama maupun RS penyangga. Diperlukan juga penambahan hotel karantina, termasuk di kabupaten dan kota.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Galakkan Penanaman 2 Juta Pohon Nangka Madu di Sulsel
"Sebenarnya hotel-hotel kita sama dengan rumah sakit darurat. Karena sudah ada tenaga medis, obat-obatan yang beragam," jelasnya di rumah jabatan gubernur Sulsel.
Nurdin menyampaikan, strategi awal saat Covid-19 melanda Sulsel, penanganan pasien dikategorikan antara yang bergejala dan tidak bergejala.
"Dari awal sudah dibagi, yang OTG kita rawat di Hotel Wisata Covid-19. Sementara yang ada komorbid kita masukkan ke rumah sakit," sebutnya.
Baca Juga : Berperan Aktif Mendukung Program Kekayaan Intelektual, Gubernur Sulsel Terima Penghargaan dari Menkumham
"Namun, saya lihat terakhir ini, segala yang positif semuanya mengarah ke rumah sakit. Makanya perlu edukasi dan sosialisasi kita lebih gencar lagi ditambah strategi kita," sambung Nurdin Abdullah.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menyebutkan, sistem rujukan pasien Covid-19 tengah digodok. Demikian juga memanfaatkan 1.000 tokoh lintas agama mereka didorong untuk mengedukasi masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
Saat ini, rujukan ke Makassar dalam dua hari terakhir sudah mulai berkurang karena rumah sakit kabupaten/kota diaktifkan untuk penanganan Covid-19. Adapun okupansi rumah sakit sebesar 67-68 persen.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Jalan Pagi di Malino, Dorong Masyarakat Budayakan Pola Hidup Sehat
"Penguatan dengan penambahan kapasitas rumah sakit. Ditambahkan tempat tidur dari bantuan Jepang," ungkapnya.
Hal lain disampaikan, vaksinasi akan dilakukan 14 Januari 2021 di Sulsel. Ini serentak di Indonesia dan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulsel, Husni Thamrin menambahkan, pasien Covid-19 yang sementara dirawat di RS dan sudah tanpa gejala namun masih berstatus positif Covid-19, akan dipindahkan ke Hotel Wisata Covid-19. Tujuannya, untuk mengurangi beban RS dan betul-betul merawat yang gejala berat dan kritis.
Baca Juga : Pesta Rakyat Adat Lammang, Gubernur Sulsel: Antusias UMKM Geliatkan Ekonomi
"Pembukaan hotel masih dibutuhkan untuk menampung yang sudah dinyatakan sembuh dari gejala," tutupnya.