Minggu, 03 Januari 2021 11:05

Puluhan Pasien RSKD Dadi Makassar yang Positif Covid-19 Ditempatkan di Ruangan Khusus

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Pasien jiwa yang positif Covid-19 ini langsung dipisahkan.

RAKYATKU.COM - Direktur RSKD Dadi, Dr Arman Bausat mengungkapkan, sebanyak 80 pasien gangguan jiwa terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu akumulasi sejak September 2020 lalu.

RSKD Dadi yang dipimpinnya itu mulai melayani pasien Covid-19 untuk non-ODGJ atau umum sejak April 2020 lalu dengan menyiapkan 200 tempat tidur dan untuk pasien ODGJ disiapkan 15 tempat tidur.

"Betul-betul kita proteksi pasien jiwa hing hanya dua orang yang positif ketika itu yakni dari posisi April hingga September. Tapi di awal Desember, tiba-tiba terkonfirmasi sampai 50 orang pasien jiwa kita yang positif. Akhirnya kita tracing semua pasien jiwa, pemeriksaan swab massal dan totalnya kini sudah ada 80 orang yang terkonfirmasi positif," kata Arman dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (2/1/2021).

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Selanjutnya, kata Arman, pasien jiwa yang positif Covid-19 ini langsung dipisahkan. Mereka ditempatkan di ruang khusus bahkan dibuatkan kawasan khusus untuk pasien jiwa yang positif.

Arman menduga, banyaknya pasien jiwa yang tertular Covid-19 itu dikarenakan saat dimulainya pelayanan lebih terbuka pada September 2020 lalu. Yakni pasien-pasien jiwa yang berasal dari daerah boleh masuk tanpa pemeriksaan swab karena dianggap kondisi Covid-19 mulai menurun.

"Mungkin saat itu yang pasien baru masuk tidak periksa swab yang bawa virus akhirnya terdeteksi di awal Desember ada 80-an pasien jiwa kita yang kena," jelasnya.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

99 persen dari 80 pasien jiwa yang terpapar itu adalah orang tanpa gejala (OTG).

"Bisa saja pasien jiwa ini OTG karena mereka tidak memikirkan penyakitnya. Beda dengan orang yang normal. Baru tahu saja dirinya positif, langsung panik dan stres," terangnya.

Dr Arman Bausat menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya juga positif covid-19 dan parah karena bergejala.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

"Kemungkinan saya positif Covid-19 di saat mulai jenuh. Bayangkan sembilan bulan lamanya pakai masker terus, belum lagi saya juga urus pasien Covid-19. Saat itu mulai abai dan akhirnya terpapar. Jadi saya imbau, jangan lalai, jangan menyerah, tetap patuh pada protokol kesehatan," tandasnya.

 

#Covid-19