Sabtu, 12 Desember 2020 17:02

Produksi Pertanian Bantaeng Meningkat Sepanjang 2020, Benarkah Pupuk Langka?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Rata-rata lahan pertanian di Bantaeng bisa memproduksi 52,40 kuintal padi per hektare pada 2020. Pada tahun sebelumnya, produksi pertanian di Bantaeng hanya berada pada angka 50,76 per hektare.

RAKYATKU.COM, BANTAENG - Produksi pertanian di Kabupaten Bantaeng mengalami peningkatan sepanjang 2020 apabila dibanding dengan produksi pertanian 2019. Hasil produksi pertanian ini sekaligus membantah isu kelangkaan pupuk yang terjadi di Bantaeng.

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng menyebutkan produksi pertanian padi di Bantaeng meningkat sebesar 3,22 persen. Rata-rata lahan pertanian di Bantaeng bisa memproduksi 52,40 kuintal padi per hektare pada 2020. Pada tahun sebelumnya, produksi pertanian di Bantaeng hanya berada pada angka 50,76 per hektare. Selengkapnya, lihat grafis.

"Dari data ini, lahan pertanian di Bantaeng tetap subur. Buktinya, rata-rata produksi padi per hektare meningkat," jelas Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas Pertanian Bantaeng, Nursalam, Sabtu (12/12/2020).

Baca Juga : KPU RI Putuskan Jumlah Kursi Anggota DPRD Kabupaten dan Kota di Sulsel, Ini Daftarnya

Dia menambahkan, data ini pula sekaligus membantah terjadinya kelangkaan pupuk di Bantaeng. Secara fakta, lahan pertanian di Bantaeng mengalami kenaikan produksi. Jika terjadi kelangkaan pupuk, seharusnya lahan pertanian di Bantaeng mengalami penurunan produksi per hektarenya.

Dia juga mengakui di beberapa kecamatan sempat mengalami penurunan jumlah luas tanam. Hal ini akibat banjir dan musim kemarau. Dampaknya, ada sekitar 0,34 persen potensi produksi pertanian yang tergerus.

Dampak banjir terhadap jumlah luas tanam terasa di di Kecamatan Bissappu dan Bantaeng. Sedangkan dampak kemarau terasa di Kecamatan Pa'jukukang dan Gantarangkeke.

Baca Juga : Jumlah Kursi Bertambah, Ini Opsi Rancangan Dapil DPRD Bantaeng di Pemilu 2024

"Bissappu dan Bantaeng karena dampak tanggul cekdam jebol, dan dampak perubahan iklim curah hujan cukup rendah di kecamatan pajukukang dan gantarangkeke sehingga ada penurunan luas tanam," jelas dia.

Hal yang sama juga berlaku untuk tanaman jagung. Dia mengatakan, produksi pertanian jagung di Bantaeng juga ikut meningkat. Setiap lahan pertanian di Bantaeng mengalami peningkatan produksi tanaman jagung 60,76 kwintal per hektare tahun ini. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya berada pada angka 59,60 kuintal per hektare.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan ke Korban Angin Puting di Bantaeng

"Artinya, lahan pertanian jagung di Bantaeng tetap mengalami peningkatan produksi," jelas dia.

Sayangnya, luas tanam lahan pertanian jagung di Bantaeng juga ikut mengalami penurunan tahun ini. Dari total 27,297 hektare pada 2019 menjadi 25,584 hektare pada 2020.

"Luas pertanaman jagung 2020 dibanding 2019 mengalami penurunan karena ada alih komoditi ke tanaman kacang, tanah dan kacang hijau khususnya pertanaman jagung di lahan sawah pada MT agustus, September, Oktober. Sehingga tahun 2020 luas pertanaman kacang tanah dan kacang hijau meningkat," kata anggota Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) ini.

Penulis : Irmawati Azis
#bantaeng #Dinas Pertanian Bantaeng