RAKYATKU.COM - Chuck Yeager, pilot militer Amerika Serikat (AS), yang menjadi manusia pertama menembus kecepatan suara pada 1947, meninggal dunia pada usia 97 tahun.
Kematiannya diumumkan pada Senin (7/12/2020) dalam akun resmi Twitter-nya oleh istri keduanya, Victoria.
“Kehidupan luar biasa yang dijalani dengan baik, pilot terhebat Amerika, warisan kekuatan, petualangan, dan patriotisme akan dikenang selamanya,” tulisnya.
Baca Juga : Ternyata Makanan Pilot dan Kopilot Tidak Boleh Sama, Ini Alasannya
Yeager dan pesawat Bell Aircraft X-1 oranye berbentuk seperti peluru yang dia sebut “Glamorous Glennis” – seperti nama istri pertamanya – dibawa ke angkasa pada 14 Oktober 1947 oleh bomber B-29 di atas Gurun Mojave di California.
Yeager menyalakan mesin roket berbahan bakar oksigen cair setelah pesawat itu dilepaskan oleh B-29 dan akhirnya mencapai kecepatan 1.100 kilometer per jam, atau Mach 1.
Penerbangan bersejarah itu membuktikan bahwa pesawat dapat bertahan dalam kecepatan supersonik, dan meletakkan landasan bagi aviasi tahap berikutnya dalam penerbangan supersonik, jet-jet militer dan pesawat antariksa berawak.
Baca Juga : Mendebarkan, Aksi Pilot yang Menerbangkan Pesawat Melalui Dua Terowongan Jalan
Lelaki kelahiran West Virginia ini memulai karier penerbangannya pada 1941 pada usia 18 tahun, sewaktu bertugas di Korps Udara Angkatan Darat AS, cikal bakal Angkatan Udara AS, sebagai seorang mekanik.
Dia kemudian tercatat menembak jatuh 13 pesawat Jerman dalam 64 misinya sebagai pilot pesawat tempur di Eropa, semasa Perang Dunia II.
Yeager menembus kecepatan suara sewaktu bertugas sebagai pilot penguji di tempat yang kelak menjadi Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California.
Baca Juga : Perkenalkan Maya Ghazal, Pilot Cantik dari Pengungsi Suriah
Pengalamannya itu diabadikan dalam buku laris berjudul The Right Stuff oleh jurnalis Tom Wolfe, yang mengeksplorasi hari-hari awal program antariksa AS.
Yeager kemudian memimpin program di Pangkalan Angkatan Udara Edwards yang melatih pilot-pilot Angkatan Udara sebagai calon astronaut, dan kemudian terbang dalam puluhan misi tempur semasa Perang Vietnam.
Sumber: VOA Indonesia