Selasa, 08 Desember 2020 19:04

Pemerintah akan Memberikan Vaksin Covid-19 yang Bermutu, Berkhasiat dan Aman

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: REUTERS
Foto: REUTERS

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito, mengatakan, pihaknya tengah melakukan observasi pengamatan jalannya uji klinis fase 3 terhadap vaksin Covid-19.

RAKYATKU.COM - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito, mengatakan, pihaknya tengah melakukan observasi pengamatan jalannya uji klinis fase 3 terhadap vaksin Covid-19. Hal ini bertujuan untuk memastikan aspek keamanannya termasuk juga khasiat dan efektivitasnya.

"Sekarang kita sedang berproses untuk observasi pengamatan untuk melihat aspek keamanannya, terutama khasiat dan efektifitasnya. Nah, itulah kenapa kita akan keluarkan Emergency Use Authorization (EUA). Untuk mendapatkannya, efikasi hanya cukup 50 persen, kalau vaksin itu umumnya, biasanya adalah 70 persen," ujar Penny dalam pernyataannya, Selasa (8/12).

Penny menyebut, bahwa pemerintah hanya akan memberikan vaksin yang bermutu, berkhasiat dan aman. Untuk itu memang dibutuhkan waktu agar pemerintah mendapatkan data yang cukup dan BPOM baru akan mengeluarkan Emergency Use Authorization.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451

"Dan kami juga tentunya akan menganalisa dengan para expert (ahli) dan dokter-dokter ahlinya," tegas Penny dikutip dari merdeka.com.

Terlebih, Badan POM bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), PT Bio Farma dan Kementerian Kesehatan telah melakukan inspeksi langsung ke China, salah satu negara asal vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Gunanya, untuk memastikan kehalalan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Alhamdulillah, kalau di aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik, ya. Tidak ada efek samping yang kritikal. Dari aspek keamanan sudah baik, sekarang aspek efektifitas, dan khasiat yang kita tunggu," ujarnya dikutip.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

Dalam menerbitkan perizinan, kata Penny, BPOM akan mengikuti standar internasional berdasarkan referensi dari Wolrd Health Organization (WHO). "Dan merujuk Food and Drug Administration (FDA) atau juga disebut regulator di negara lain yang bagus juga evaluasinya seperti di Indonesia," imbuh dia.

Sementara dalam uji klinis, para ilmuwan akan mengambil sampel darah para relawan dan dianalisa di laboratorium. Untuk melihat seberapa besar vaksin itu memberikan peningkatan antibodi pada manusia.

"Karena ada standar yang harus dicapai agar vaksin itu efektif. Dan juga kemampuan vaksin untuk menetralisir virus yang menyerang tubuh manusia," paparnya.

Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro, berharap masyarakat sabar menunggu. Namun, sembari datangnya vaksin, masyarakat bisa melakukan cara sederhana, yaitu dengan terus disiplin menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. "Agar upaya pencegahan kita dapat optimal," pesan Reisa mengakhiri.

#Satgas Covid-19 #Vaksin Covid-19