RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Sabtu, 28 November 2020. Di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Makassar. Sebanyak 372 orang mahasiswa Politeknik ATI Makassar mengikuti wisuda angkatan ke-36.
Wisuda yang mengusung tema "Skill For The Future" ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Peserta duduk dengan menjaga jarak, memakai masker. Jumlah peserta dibatasi. Tidak menghadirkan orang tua dalam ruangan.
Wisuda nasional ini juga dilakukan secara serentak bersama 20 unit pendidikan di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451
Wisuda yang digelar luring dan daring ini diikuti mahasiswa dari program studi D3 Teknik Manufaktur Industri Agro 62 orang, Otomasi Sistem Pemesinan 72 orang, Teknik Industri Argo 128 orang, Teknik Kimia Mineral 80 orang.
Sementara untuk D1 Fadel Group 18 orang dan D1 PT Petrokimia Gresik 112 orang.
Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan
Dengan bertambahnya 372 orang lulusan angkatan ke-36 ini, maka Politeknik ATI Makassar telah menghasilkan 4.915 orang lulusan.
Kepala BPSDMI, Eko SA Cahyo juga menyampaikan sambutannya.
Direktur Politeknik ATI Makassar, Ir Muhammad Basri, MM,IPM dalam sambutannya mengatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta persaingan yang semakin kompetitif, sehingga untuk memasuki dunia pekerjaan semakin memerlukan SDM yang andal dan profesional.
Baca Juga : Satgas COVID-19: Buka Puasa Bersama Boleh, tetapi Jangan Mengobrol
"Memasuki era Industri 4.0, ini menuntut kita untuk terus membenahi agar bisa memberikan andil dalam era ini. Salah satu dukungan untuk program ini adalah pembentukan program kegiatan Advance Manufacturing 4.0 Politeknik ATI Makassar dan pemberian dukungan penuh kepada program BPSDMI yang memberikan kepercayaan kepada Politeknik ATI Makassar sebagai salah satu satelit PIDI (Pusat Informasi Digital)," tuturnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua atas kepercayaan telah menitipkan anak-anaknya kepada kami. Semoga menjadi orang yang bermanfaat, bertakwa pada Allah subhanahu wata'ala sehingga berguna bagi masyarakat nusa dan bangsa," ujarnya.
Dia mengatakan, meraih gelar ahli madya bukanlah tujuan akhir. Ijazah yang diperoleh berarti mereka telah memperoleh pengetahuan, keterampilan yang cukup dan memadai, sebagai modal awal untuk mendharmabaktikan diri.
Baca Juga : Update COVID-19 Indonesia 21 Januari: Naik 2.604, Kasus Aktif 14.119
"Sesuai dengan kemapuan yang dimiliki, untuk mengembangkan diri dan membangun keluarga serta masyarakat dengan tetap menjunjung tinggai nama baik almamater. Kepada lulusan terbaik, tetap dipertahankan dan ditingkatkan untuk bersaing di era globalisasi saat ini," tutupnya.