RAKYATKU.COM - Presiden China Xi Jinping pada Rabu (25/11) menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden karena menang pemilihan presiden Amerika Serikat 3 November. Xi menyuarakan harapan bahwa kedua negara dapat mendorong perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.
Seperti dilansir Reuters dari kantor berita resmi China, Xinhua, Xi mengatakan hubungan yang sehat antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu tidak hanya diharapkan oleh kedua bangsa, melainkan juga oleh masyarakat internasional.
Juga pada Rabu, Wakil Presiden China Wang Qishan memberi selamat kepada pasangan Biden, Kamala Harris, yang terpilih sebagai wakil presiden AS berikutnya, lapor Xinhua, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Ucapan selamat ini akhirnya disampaikan Xi setelah tiga pekan lebih Biden menang pilpres. Berbeda dengan 2016, Xi mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November, sehari setelah pemilihan presiden dilakukan.
Hubungan China-AS selama empat tahun masa jabatan Presiden AS Donald Trump memburuk hingga menyentuh titik terendah dalam beberapa dasawarsa belakangan.
Kedua negara terlibat dalam perselisihan membara menyangkut berbagai masalah, dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong dan virus corona.
Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM
Ketika diminta komentar, seorang pejabat tim transisi Biden mengatakan, "Kami menghargai ucapan selamat dari semua pemimpin dunia yang telah menyampaikannya, termasuk Presiden Xi."
Selama kampanye pemilihan, Biden bersumpah akan bersikap tegas terhadap pengaruh China yang meluas di seluruh dunia. Biden juga lebih dari satu kali menyebut Xi "preman" dalam praktik hak asasi manusia yang dijalankannya.
Pada Selasa (25/11) saat secara resmi mengumumkan timnya untuk kebijakan luar negeri, Biden mengatakan para sekutu menantikan Amerika Serikat untuk menegaskan kembali peran bersejarahnya sebagai pemimpin global di Pasifik, kawasan yang di dalamnya China berusaha menggantikan AS sebagai kekuatan dominan.
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah memprioritaskan untuk mendorong kemajuan dalam perubahan iklim, nonproliferasi nuklir, dan kesehatan global. Ia akan membutuhkan kerja sama dari China dalam upaya-upaya itu.
Kementerian luar negeri China memberi selamat kepada Biden pada 13 November, hampir seminggu setelah banyak sekutu AS melakukannya --pada saat Trump masih menentang hasil pilpres dan menolak untuk mengakui kekalahan.
sumber: merdeka.com