RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Calon wakil wali kota Makassar, Fatmawati Rusdi, menjadi korban pelecehan verbal perempuan yang diduga kuat diumbar oleh salah satu oknum pendukung Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman).
Hal ini terjadi saat debat publik putaran kedua Pilkada Makassar berlangsung pada Selasa (24/11/2020) lalu. Pelecehan verbal tersebut muncul dalam bentuk komentar kasar dan tidak senonoh yang ditujukan kepada Fatma di grup aplikasi pesan WhatsApp "Cerita Pilkada".
Oknum pendukung kandidat itu yang disinyalir bagian dari tim buzzer Appi-Rahman
menulis kalimat yang melecehkan kaum perempuan. Ada dua kali komentar tidak pantas yang ditujukan kepada satu-satunya perempuan di bursa kontestan Pilkada Makassar itu.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Apresiasi Haters dalam Pengawalan Pemerintahan ADAMA
Aktivis Persatuan Perempuan Indonesia (PPI) Kota Makassar, Andi Asma Julianti, menanggapi pelecehan verbal yang dialami oleh Fatma.
Asma mengatakan, dalam kasus ini terlihat bahwa perempuan dianggap sebagai objek seksualitas. Bahkan ia mengecam pendukung yang diduga bagian dari Appi-Rahman dan harus bertanggung jawab.
“Pelecehan terhadap Ibu Fatma Rusdi, apalagi beliau sebagai tokoh perempuan dan calon pemimpin perempuan di Makassar merupakan tindakan tidak terpuji. Ini sama saja melecehkan dan tidak menghargai semua perempuan di kota ini,” ujar Asma, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga : Isi Akhir Pekan di Pagi Hari, Danny-Fatma Kompak Gowes hingga Bantimurung
Menurut Asma, jika benar itu adalah tim pendukung Appi-Rahman, harusnya tidak melihat rivalitas politik, tetapi sisi lain bahwa selama ini Fatma dengan kapasitas berpikirnya serta perjuangannya mengangkat harkat dan martabat perempuan.
Ia meminta kubu pasangan nomor 2 itu untuk mengimbau seluruh pendukungnya agar lebih santun dan menghargai perempuan.