RAKYATKU.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat sedang menyempurnakan rencana yang memungkinkan waktu karantina bagi orang dengan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) menjadi lebih singkat. Selama ini, CDC mengeluarkan rekomendasi yang secara universal juga digunakan oleh banyak negara di dunia, yaitu individu terpapar Covid-19 harus menjalani karantina selama 14 hari.
Durasi waktu dua pekan didasarkan penelitian para ilmuwan yang menunjukkan periode ini adalah saat virus dapat berkembang biak dalam tubuh.
“CDC selalu meninjau panduan dan rekomendasi sehubungan dengan pemahaman baru tentang virus yang menyebabkan Covid-19, serta akan mengumumkan perubahan tersebut jika diperlukan,” ujar pernyataan CDC, dilansir Today pada Rabu (25/11).
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19
Direktur CDC Robert Redfield mengatakan, kemungkinan masa karantina terkait kasus Covid-19 dapat dipersingkat menjadi hanya satu pekan atau tujuh hari. Ia menyebut, para peneliti sedang melihat apakah dapat menggunakan pengujian selama periode isolasi tersebut.
“Kami tidak ingin orang-orang dikarantina selama 14 hari jika tidak diperlukan,” jelas Redfield.
Sementara itu, dilansir laman Sputnik, periode karantina terbaru terkait kasus Covid-19 kemungkinan akan berlangsung antara tujuh dan 10 hari. Tes juga dilakukan untuk memastikan bahwa seseorang sudah negatif dari infeksi SARS-CoV-2.
Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia
Mantan direktur CDC Tom Frieden juga mengatakan, perlu mengoptimalkan karantina. Ia menyebut bahwa potensi penularan terbesar adalah pada keempat hingga ketujuh sejak seseorang terinfeksi virus corona jenis baru. Setelah itu, menurutnya, risiko menjadi lebih rendah.
CDC memberikan indikasi perubahan strategi karantina pada 20 November, bersama dengan panduan perjalanan internasional yang diperbarui. Badan tersebut menyarankan pelancong internasional untuk dites tiga sampai lima hari setelah perjalanan dan tinggal di rumah selama tujuh hari setelah perjalanan.
“Jika hasil tes negatif, lakukan karantina selama tujuh hari penuh. Sementara tanpa tes, pelancong harus isolasi diri selama 14 hari,” jelas pernyataan CDC.