Selasa, 10 November 2020 21:02

Survei Populi Center: Mayoritas Warga Setuju Divaksin dan Pilih yang Didatangkan dari China

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Ketika masyarakat ditanya untuk memilih vaksin dari negara yang mengembangkan vaksin Covid-19, survei menemukan, mayoritas atau 16,6 persen memilih vaksin dari China.

RAKYATKU.COM - Rencana penggunaan vaksin Covid-19 disambut positif warga. Hasil survei menunjukkan, 60 persen responden bersedia menggunakan vaksin yang akan dibagikan pemerintah.

Namun, penolakan juga tidak kecil. Populi Center yang melakukan survei menemukan fakta, sebagian warga menolak. Setidaknya ada tiga alasan utamanya.

Peneliti Populi Center, Nurul Fatin Afifah menguraikan, dari yang menolak divaksin, 46,5 persen di antaranya mengaku tidak bersedia diberi vaksin dengan alasan takut akan bahaya atau risiko kesehatan.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451

Alasan kedua, tidak percaya pada vaksin. Ketiga, sebanyak 13,3 persen mengaku tak bersedia menggunakan vaksin lantaran tak dapat memastikan kehalalan vaksin.

Ketika masyarakat ditanya untuk memilih vaksin dari negara yang mengembangkan vaksin Covid-19, survei menemukan, mayoritas atau 16,6 persen memilih vaksin dari China.

Kemudian, yang memilih vaksin dari Amerika Serikat 10,3 persen, dan Jepang sebesar 8 persen.

Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan

Survei juga menemukan bahwa masyarakat masih optimistis dengan kemampuan pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19.

Ketika masyarakat ditanya yakin atau tidak yakin pemerintah dapat menangani Covid 19, sebesar 70,6 persen yakin bahwa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat mengatasi Covid 19. Sedangkan sebesar 19,7 persen mengatakan tidak yakin.

Menurut survei pula, sebagian masyarakat masih percaya dengan informasi yang disampaikan oleh pemerintah.

Baca Juga : Satgas COVID-19: Buka Puasa Bersama Boleh, tetapi Jangan Mengobrol

"Ketika masyarakat ditanya terkait dengan apakah percaya dengan informasi perkembangan Covid-19 dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19, sebesar 66 persen masyarakat percaya, adapun sebesar 24 persen masyarakat tidak percaya," kata Nurul.

Populi Center menyelenggarakan survei nasional mulai 21 hingga 30 Oktober 2020 di 100 kabupaten/kota yang tersebar secara proposional di 34 provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan menggunakan metode wawancara tatap muka dengan besaran sampel 1.000 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun margin of error pada survei kali ini sebesar 3,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan menggunakan pendanaan internal.

Baca Juga : Update COVID-19 Indonesia 21 Januari: Naik 2.604, Kasus Aktif 14.119

 

#Satgas Covid-19