RAKYTKU.COM, BARRU - Metode pengolahan sampah Kabupaten Klungkung, Bali, berhasil masuk dalam TOP 99 dan TOP 40 inovasi pelayanan publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Tahun 2018.
Program inovasi Pemerintah Kabupaten Klungkung di bidang penanganan sampah terintegrasi ini, menarik perhatian banyak pihak, termasuk Pemkab Barru yang sempat berkunjung.
Dipimpin langsung Plt. Bupati Kabupaten Barru, Nasruddin Abdul Muttalib bersama Ketua DPRD Barru Lukman T, rombongan disambut Sekrataris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana bertempat di TOSS Center Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Plt. Bupati Barru, Nasruddin A.M menjelaskan wilayahnya yang subur, menjadikan Kabupaten Barru memiliki potensi serta kekayaan alam yang melimpah, di antaranya adalah sektor Industri, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kerajinan yang banyak mengahsilkan sampah organik yang ingin diolah menjadi sumber energi bio massa.
Dirinya mengaku sangat tertarik dengan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dan ingin dikembangan di Kabupaten Barru.
Apalagi Perusahaan Indonesia Power yang mengelola PLTU Bawasaloe yang menginisiasi kunjungan ini sedang merencanakan penggunaan sampah, limbah, maupun sisa pertanian untuk dikelola menjadi energi terbarukan.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
“Kunjungan kali ini saya bersama OPD terkait ingin melihat secara proses pengolahan sampah menjadi pellet dan briket sebagai sumber energi bio massa dan energy terbarukan. Hasil pembelajaran hari ini kita akan kembangkan dan dikolaborasikan di Kabupaten Barru,” ujar Nasruddin AM yang dibersamai Sekda Barru, Abustan dan beberapa Kepala Dinas.
Sambutan Bupati Klungkung yang dibacakan Sekda Winastra mengatakan, ini merupakan bentuk komitmennya dalam menjaga pelestarian lingkungan. Salah satu produk unggulan dari TOSS adalah produksi sampah menjadi pellet dan briket sebagai sumber energy terbarukan yang dibuat dari fermentasi cacahan sampah organik dan anorganik.
Pemkab Klungkung bekerja sama dengan Indonesia Power dan STT PLN untuk program waste to energy yaitu briket sebagai sumber energi bio massa karena sampah organik paling dominan tiap hari.
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
"Dimana program ini berhasil masuk dalam TOP 99 dan TOP 40 inovasi pelayanan publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) tahun 2018. Mudah-mudahan kedepan mampu menjadi tempat percontohan pengolahan sampah dan bisa di ATM Oleh Kabupaten lainnya," ujar Sekda Winastra.
Lebih lanjut program TOSS diimplementasikan keseluruh desa di Kabupaten Klungkung dan berharap bisa diduplikasi keseluruh wilayah di Indonesia. “Dengan ini slogan dari Klungkung untuk Indonesia akan bisa diwujudkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, Agung Kirana mengatakan TOSS Center sudah beroperasi sejak akhir Januari 2020.
Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek
TOSS Center ini akan menjadi Learning Center semua teknik pengolahan sampah. Mulai dari pemilahan sampah organik dan plastik, pencacahan sampah plastik, pengolahan sampah plastik menjadi paving blok dan aspal serta mengolah sampah plastik menjadi minyak plastik.
Selain diolah, sampah plastik juga ada yang dijual. Sementara itu sampah organik akan diolah menjadi pupuk osaki, diolah dengan proses penyeumisasi serta diolah menjadi pelet sebagai bakan bakar pembangkit listrik.