Jumat, 06 November 2020 23:02

Erwin Aksa: Tunjukkan Saya Proyek di Era Danny yang Tidak Mangkrak!

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Erwin Aksa
Erwin Aksa

Apartemen lorong tak luput dari kritik. Menurut Erwin, apartemen lorong tidak ada dalam kosakata dan istilah PUPR.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Kritik Erwin Aksa terhadap kepemimpinan Danny Pomanto selama menjabat wali kota Makassar kembali dilontarkan.

Erwin menyebut, Danny sebagai wali kota yang kebijakannya tidak berpihak ke masyarakat. Padahal, kebijakan itu menggunakan uang daerah alias APBD Kota Makassar.

"Lihat saja Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bintang lima, apartemen lorong, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batua, pete-pete smart, halte kapsul, hingga tempat sampah gendang dua. Mana semua itu? Tidak ada kelihatan. Semuanya mangkrak! Tunjukkan saya proyek di era Danny yang tidak mangkrak," kata ketua tim pemenangan Appi-Rahman ini, Jumat (6/11/2020).

Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar

Itu semua, sambung Erwin, karena Danny tidak cakap sebagai pemimpin. Saat menjabat wali kota, Danny dianggap tidak membangun kinerja birokrasi yang baik. Tidak membangun sistem pendapatan daerah yang baik yang tujuannya untuk menyejahterakan warganya.

"Padahal Makassar ini pusat sentra ekonomi di Indonesia timur. Tapi pertumbuhan ekonomi Makassar bukan karena peran pemerintahannya. Tapi peran pelaku-pelaku usahanya. Yang membangun di Makassar itu BUMN dan perusahaan swasta," lanjut Erwin.

Jadi, lanjut Erwin, jika Danny mengklaim kemajuan ekonomi Makassar atas jasa dirinya itu adalah halusinasi dan pembohongan publik. Kenyataanya, kata Erwin, banyak program dan pembangunan di pemerintahan periode 2013-2018 yang mangkrak bahkan tidak terurus. Hanya pemborosan anggaran belaka.

Baca Juga : Akui Kemenangan Rival dengan Kepala Tegak, Appi-Rahman Tuai Pujian

"Karena programnya cenderung dibangun tanpa perhitungan yang matang dan pada akhirnya hanya terbengkalai," ungkapnya.

Apartemen lorong tak luput dari kritik. Menurut Erwin, apartemen lorong tidak ada dalam kosakata dan istilah PUPR.

"Yang ada itu rusunawa atau rumah susun sewa. Atau rusunami atau rumah susun yang dimiliki. Program-program ini sudah banyak terjadi di beberapa kota dan berjalan sukses," kata Erwin.

Baca Juga : Sudah Sempat Crossing, RTK Ungkap Penyebab Appi-Rahman Kalah Atas Danny-Fatma Versi Quick Count

Ia mencontohkan, DKI Jakarta yang sudah membangun ribuan rusunawa. Bahkan sekarang rusunami dengan DP 0 persen. Tentunya, kata dia, masyarakat juga berharap bahwa di Kota Makassar ada. Tetapi di era pemerintahan sebelumnya hanya angan-angan tanpa aksi.

"Ke depan, Pemerintah Kota Makassar sudah seharusnya memberi kelonggaran kepada investor. Harus bisa memfasilitasi perizinan jangan dipersulit terutama di sektor industri. Dengan sistem begitu, perekonomian kota akan menggeliat, akan banyak serapan tenaga kerja. Karena angka pengangguran juga tinggi. Terlebih sejak pandemi Covid-19 menghantam tanah air," sebut ketua umum BPP Hipmi 2008-2013 ini.

Soal tata kelola keuangan daerah, Erwin menganggap Danny gagal. Sebagai bukti, banyak kasus korupsi yang terjadi saat Danny wali kota.

Baca Juga : Beri Selamat Danny-Fatma, Dilan Apresiasi Appi-Rahman dan Imun

"Saya ingat, dulu bosnya Gojek (Nadiem Makarim) pernah menawarkan bantuan kepada Pemkot Makassar terkait pengelolaan sistem keuangan daerah yang berbasis teknologi. Oleh Danny bukannya diterima, malah Nadiem yang diceramahi. Padahal, pemimpin itu juga harus mau mendengar. Jangan cuma mau didengar," demikian Erwin.

 

#Pilkada Makassar #appi-rahman