Sabtu, 31 Oktober 2020 12:02

Guru PAUD Masih Pakai Cara Konvensional, Dosen Unifa Latih Gunakan Multiple Intelligences

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Guru PAUD Masih Pakai Cara Konvensional, Dosen Unifa Latih Gunakan Multiple Intelligences

Febriana dan Parwoto menemukan sejumlah permasalahan saat pertama kali tiba. Salah satunya ketidaktepatan dalam melakukan kegiatan evaluasi akibat kurangnya pemahaman.

RAKYATKU.COM - Murid-murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) punya karakter khusus. Tidak bisa diperlakukan seperti anak yang lebih dewasa.

Ini kesalahan yang banyak ditemukan pada guru-guru PAUD secara umum. Mereka masih menerapkan pola konvensional dalam mendisiplinkan anak. Akhirnya tidak ramah anak.

Problem ini yang membuat dua dosen Universitas Fajar (Unifa) terpanggil. Keduanya yakni Andi Febriana Tamrin, SS, MHum dan Dr Parwoto, SPd, MPd.

Baca Juga : Dinas Pendidikan kota Makassar Bakal Bangun Lima PAUD

Mereka datang ke PAUD Danica Kids School Tamalanrea Makassar. Berbagi ilmu dalam kegiatan yang dibalut Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

Kegiatan ini diselenggarakan Universitas Fajar Makassar melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPP2M).

Febriana dan Parwoto menemukan sejumlah permasalahan saat pertama kali tiba. Salah satunya ketidaktepatan dalam melakukan kegiatan evaluasi akibat kurangnya pemahaman tentang proses mengevaluasi dengan pendekatan metode dan teknik penilaian dalam pembelajaran.

Baca Juga : Mercure Makassar Nexa Pettarani Berkolaborasi dengan UNIFA Salurkan Bantuan ke TK Pabatta Ummi TPA Antang

Anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang unik dan pesat. Juga memiliki modalitas kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga evaluasi proses yang dilakukan sepanjang kegiatan pembelajaran sebenarnya lebih diperlukan sehingga tidak sesuai dengan tujuan evaluasi yang menjadi tolok ukur dari suatu kegiatan pembelajaran.

Secara umum guru masih banyak yang melakukan kegiatan evaluasi secara tradisional. Penilaian dilakukan pada akhir pembelajaran dan mengukur aspek kognitif saja.

Selanjutnya permasalahan lain yang dialami guru-guru Danica Kids School terkait pembelajaran ramah anak. Guru-guru umumnya masih menggunakan cara-cara konvensioanal dalam mendidik yaitu menggunakan cara-cara yang tidak ramah anak untuk mendisiplinkan.

Baca Juga : Indira Jusuf Ismail Lantik dan Kukuhkan Bunda Paud Kecamatan

Pemahaman tentang karakteristik perkembangan anak dan cara penanganan anak bermasalah yang menggunakan metode yang ramah anak masih rendah.

Dari permasalahan di atas, maka disepakati oleh tim PKM Bersama mitra untuk menyelesaikan permasalahan metode pembelajaran dan asesmen berbasis multiple intelligences.

Permasalahan ini dapat diatasi melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pelatihan dimulai dari kegiatan tutorial tentang asesmen perkembangan anak dan tutorial tentang multiple intelligences.

Baca Juga : Unifa Makassar Kembali Gelar Seminar Karya Ilmiah bagi Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi

Kegiatan ini dilanjutkan dengan workshop dan simulasi dalam bentuk peer evalution terhadap asesmen perkembangan anak berbasis multiple intelligences yang dirancang guru.

Melalui serangkaian kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan guru-guru PAUD yang terampil mendesain pembelajaran ramah anak dan mendesain asesmen perkembangan anak berbasis multiple intelligences.

Asesmen perkembangan anak berbasis multiple intelligences ini memiliki relevansi kuat terhadap prinsip pedagogis dan psikologis dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

#Unifa #paud